Senin, 20 Oktober 2014

PROGRAM TAHUNAN PPKn KURIKULUM 2013 KELAS 1




KOMPETENSI INTI



KOMPETENSI DASAR
TEMA



WAKTU


Diriku


Kegemaranku


Kegiatanku


Keluargaku


Pengalamanku


Lingkungan Bersih, sehat dan Asri


Benda, Hewan dan Tanaman


Peristiwa Alam

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya


1.1 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah









1.2 Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah









2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru


2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai









perwujudan nilai dan moral Pancasila
2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah








2.3 Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan sekolah










3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah


3.1 Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”










3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah








3.3 Mengenal keberagaman karateristik individu di rumah dan di sekolah








3.4 Mengenal arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah









4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia


4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkannya dengan pengenalannya terhadap salah satu simbol sila Pancasila









4.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah








4.3 Mengamati dan menceriterakan kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan sekolah








4.4 Mengamati dan menceritakan keberagaman karakteristik individu di lingkungan rumah dan sekolah.









Kamis, 12 Juni 2014

SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013 ( lanjutan )

ORIENTASI AUTHENTIC ASSESMENT




         Orientasi adalah peninjauan untuk menetukan sikap ,arah, tempat , dan sebagainya yang tepat dan benar atau pandangan yang mendasari pikiran , perhatian atau kecenderungan . Penilaian authentic yang dimaksud peneliti disini adalah pengukuran yang bermakna sevcara siginifikan atas hasil belajar mengajar untuk ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan . Istilah assesment merupakan sinonim dari penilaian , pengukuran , pengujian, atau evaluasi.Sedangkab autentik merupakan sinonim dari asli, nyata ,valid,dan atau reliabel.Ketika guru melakukan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dari belajar mengajar yang dilakukan bukan hanya terfokus pada hasil prestasi siswa tetapi juga melakukan refleksi akan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sebagai bahan evaluasi pada dirinya . 

       Penialian yang dilakukan harus dapat memberi gambaran bukan hanya pada hasil belajar siswa baik dalam kegiatan mengobservasi , menalar,mencoba,mengumpilkan informasi,mengasosiasi,dan mengkonumikasikan tetapai juga guru dapat mengkomunikasikan hasil observasinya terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.Sehingga kegiatan tersebut dapat menghasilkan informasi yang lebih komprehensif baik terhadap kondisi nyata hasil belajar siswa juga kondisi nyata dari skenario pembelejaran yang dibuat oleh guru. Informasi ini tentunya sangat bermanfaat bagi guru untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari seknario pembelajaran yang diterapkan pada implementasi kurikulum 2013.Lemahnya keberhasilan suatu prigram salah satunya adaah lemhanya juga kegiatan evaluasi program yang masih sangat jarang dilakukan oleh para tenaga pendidik dan tenaga keoendidikan . 
          Jadi kegiatan orientasi autentik assesment disini adalah menjadikan sistem oenilaian yang autentik bukan hanya pada hasil belajar siswa tetapai lebih jauh lagi pada kecenderungan dan pandangan guru untuk menjadikan hasil penilaian autentik sebagai bahan evaluasi tethadao diri sendiri yang tertuang pada skenario pembelajaran yang telah dirancangnya. 
Tujuan dan manfaat koordinasi antara lain sebagai berikut.
a. Untuk mewujudkan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi , dan simplifikasi) agar tujuanorganisasi tercapai secara efektif dan efisien.
b. Memecahkan konflik kepentingan berbagai pihak yang terkait.
c. Agar manajer pendidikan mampu mengintegrasikan dengan mensinkronkan pelaksanaantugas-tugasnya dengan stakeholders pendidikan yang saling bergantungan, semakin besarketergantungan dari unit-unit, semakin besar pula kebutuhan akan pengoordinasian.
d. Agar manajer pendidikan mampu mengoordinasikan pembangunan sektor pendidikandengan pendidikan dengan pengembangan sektor-sektor lainnya.
e. Agar manajer pendidikan mampu mengintegrasikan kegiatan fungsional dinas pendidikandan tujuan-tujuan dari unit organisasi yang terpisah-pisah untuk mencapai tujuan bersamadengan sumber daya yang terbatas secara efektif dan efisien.
f. Adanya pembagian kerja di mana semakin besar pembagian kerja, semakin diperlukanpengoordinasian/penyeresaian sehingga tidak terjadi duplikasi atau tumpang-tindihpekerjaan yang menyebabkan pemborosan.
g.  Untuk Mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dan harmonis diantara kegiatan-kegiatan , baik fisik maupun non fisik dengan stakeholder
h. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka menacapai tujuan pendidikan dengan sumber daya pendidikan yang terbatas
i. Mencegah terjadinya konflik intern dan eksternal sekolah yang kontra prroduktif
j.  Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan waktu
k. Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat  ( SEMOGA BERMANFAAT ) 

        

Selasa, 10 Juni 2014

SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013 ( lanjutan )

KOORDINASI LAPANGAN DAN PENDAMPINGAN 

      Koordiansi adalah suatu kelangsungan, keharmonisan mencapai tujuan, yang dapat dicapai melalui kepemimpinan,organisasi,dan administrasi. Korodinasi juga dipandang sebagai suatu penyusunan usaha kelompok di dalam suatu kelangsungan dan keteraturan sikap sehingga menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya tujuan bersama .Dalam hal ini faktor kepemimpinan, organisasi dan administrasi tampaknya dijadikan foktor-faktor yang memerlukan keharmonisan dan keteraturan yang dikondisikan melalui kegiatan koordinasi. Sesuatu hal yang baru pasti dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan dan kedala yang dihadapi.Koordiansi menjadi sangat penting sekali dalam rangka meminimasli kendala dan memcahkan masalah-masalah yang ditenui dilapangan.program pendampingan menjadi salah satu kunci keberhasilan guru dalam menerapkan kurikulum 2013 di kelas . Adapun yang perlu dilakukan dalam pendampingan adalah sebagai berikut :

Persiapan
            Kegiatan pendampingan implementasi kurikulum 2013 difokuskan pada fasilitasi penerapan kurikulum 2013 oleh guru dan kepala sekolah di satuan pendidikannya, yaitu di kelas I dan kelas IV SD. Secara rinci materi-materi tersebut adalah sebagai berikut.
1)    Penguasaan konsep pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, yang mencakup kajian dan diskusi tentang alasan/rasional dikembangkannya dan diberlakukannya kurikulum 2013 serta elemen perubahan kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD. Aspek penting berkenaan dengan konsep pembelajaran ini adalah adanya perubahan mindset dan esensi kurikulum 2013.
2)    Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus yang telah disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pendekatan serta  strategi pembelajaran di masing-masing jenis dan jenjang pendidikan.
3)    Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan karakteristik jenis dan jenjang pendidikan, seperti pendekatan tematik terpadu di sekolah dasar SMP. disamping itu, fasilitasi kegiatan pembelajaran juga difokuskan pada terwujudnya pendekatan saintiific, discovery learning, project based, problem based, inquiry learning, dan high order thinking skills, dalam pembelajaran.
4)    Pelaksanaan Penilaian sesuai dengan kebutuhan dan kaidah-kaidah penilaian authentic assessment, penggunaan penilaian acuan kriteria, dan portofolio.
Pengelolaan Kurikulum bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah mencakup fasilitasi perubahan mindset berkenaan dengan keterbukaan, keyakinan, dan penerimaan terhadap kurikulum 2013, program membangun budaya sekolah, penyusunan penyusun RKS, pelaksanaaan pengelolaan kurikulum 2013, termasuk pengelolaan pembelajaran tematik terpadu di SD dan SMP, serta pengelolaaan mata pelajaran dan program peminatan peserta didik di SMA/SMK, fasilitasi untuk mewujudkan kepemimpinan pembelajaran dalam pelaksanaan supervisi akademik, evaluasi program, pelaksanakan penataan dokumen/administrasi sekolah yang mendukung keterlaksanaan kurikulum 2013. Disamping materi pendampingan di atas, pelaksanaan pendampingan juga diarahkan pada upaya menghimpun berbagai kendala dan alternatif pemecahan masalah implementasi kurikulum di masing-masing satuan 1)    pendidikan. Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
Persiapan :
1)      Konsolidasi kepala sekolah, dan guru berkenaan dengan sasaran, jadwal, materi, serta strategi pendampingan.Penyepakatan nomor kontak, alamat email, dan akses komunikasi lain yang akan digunakan dalam kegiatan pembimbingan, baik antar pendamping maupun komunikasi pendamping dengan guru dan kepala sekolah yang menjadi sasaran pendampingan.
2)      Menyampaikan jadwal pendampingan kepada sekolah sasaran yang kami dampingi .
3)      Mempersiapkan peranhkat pembelajaran dengan pendekatan scientifi lengkap dengan tehnik penilaiannya
4)       Supervisi pembelajaran untuk kelas I dan kelas 4 serta guru penjasorkes .
5)      Melakukan refleksi dan pemecahan masalah atau temuan pada saat supervisi pembelajaran .
6)      Melakukan persiapan program tindak lanjut yang berupa remidiel dan pengayaan
a.      Pelaksanaan  .
Pendampingan ini kami mulai pada tanggal 20 Nopember 2013 di SDN 01 Girimulyo.Kecamatan Ngargoyoso ,tanggal 21 SDN 01 Mberjo Kecamatan Ngargoyoso,  tanggal 22 di SDN 05 Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu, dan tanggal 23 di SDN 01 Malangjiwan Kecamatan Gondangrejo  . Hal yang kami lakukan pada tahap ini Pendampingan pada tahap pertama ini kami melakuakn pertemuan dengan Kepala Sekolah , guru dan komite sekolah untuk menggali keterbukaan , keyakinan , dan penerimaan  terhadap kurikulum 2013 dengan kegiatan sbb :
Tahap pertama
Terhadap Guru : 
1)      Melakukan diskusi bersam kepala sekolah , dan guru dalam Mengkaji dan membimbing guru dalam menganalisis materi ajar semester 1 kurikulum 2013, yang mencakup analisis buku guru dan buku siswa dilihat dari kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.
2)      . Mengkaji dan membimbing guru dalam menyusun program pembelajaran sesuai dengan konsep kurikulum 2013.
3)      Menggali berbagai kendala berkenaan dengan konsep kurikulum 2013 dalam penyusunan program, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
4)      Memfasilitasi pemecahan masalah terkait dengan kendala yang dihadapi, melalui konsultasi, pemberian informasi, mentoring, dan coaching, baik secara langsung maupun online.
Terhadap Kepala Sekolah :
1)    Memberikan penguatan berkenaan dengan keyakinan dan penerimaan guru terhadap model program, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013
2)    Melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, bersama guru inti dan pengawas sekolah.
3)    Memberikan layanan konsultasi, modeling, dan coaching berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru baik secara langsung maupun online.
tanpa kita sadari ternyata kegiatan pendampingan sama dengan pelatihan guru .Dengan pendampingan guru sebagau agen pembaharu dari paradigma pendidikan benar-benar kita wujudkan .Bagi fasilisator proses pendampingan merupakan alat ukur melihat keberhasilan dimana peserta sebagai guru dapat mengimplementasikan langsung di dalam kelas dan sekolahnya . Sekolah yang mengirimkan guru sebagai peserta pelatihan akan terjadi perubahan yang signifikan terhadap pembelajaran di sekolah tersebut .Perubahan pembelajaran di kelas dan sekolah akan mendorong kondisi perubahan tingkah laku pembelajaran .Dalam kegiatan pendampingan para pendamping harus memahami peran meraka lebih tidak lebih sebagai fasilisator dan tidak menjadi supervisor sebagaimana yang dilakukan kepals sekolah maupun pengawas . Aapbila para pendamping dapat memainkan peranannya maka para pendamping dan guru yang akan didampingi akan menimbulkan kemitraan yang baik ayang akan mendorong tercapainya tujuan meningkatkan pembelajaran yang mengasikkan .
Dalam kegiatan pendampingan tugas para pendamping harus dapat membuat guru yang didampingi nyaman , dan menrima dengan terbuka karena dilakukan tanpa tekanan dan penuh silahturohmi . Dengan cara begitu suasana pendapingan akan mendorong meningkatkan pembelajaran yang senenranya .Kalu para pendamping berperan seperti supervisor akan membuat guru terasa seram dan menakutkan , sehingga perubahan pembelajaran yang bermakna , menyenangkan , dan mengasikkan tidak akan terwujud . Dengan demikian proses pendampingan secara bertahap akan berubah menjadi budaya pembelajaran yang menyenangkan. ( Bersambunga )