Kamis, 12 Juni 2014

SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013 ( lanjutan )

ORIENTASI AUTHENTIC ASSESMENT




         Orientasi adalah peninjauan untuk menetukan sikap ,arah, tempat , dan sebagainya yang tepat dan benar atau pandangan yang mendasari pikiran , perhatian atau kecenderungan . Penilaian authentic yang dimaksud peneliti disini adalah pengukuran yang bermakna sevcara siginifikan atas hasil belajar mengajar untuk ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan . Istilah assesment merupakan sinonim dari penilaian , pengukuran , pengujian, atau evaluasi.Sedangkab autentik merupakan sinonim dari asli, nyata ,valid,dan atau reliabel.Ketika guru melakukan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dari belajar mengajar yang dilakukan bukan hanya terfokus pada hasil prestasi siswa tetapi juga melakukan refleksi akan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sebagai bahan evaluasi pada dirinya . 

       Penialian yang dilakukan harus dapat memberi gambaran bukan hanya pada hasil belajar siswa baik dalam kegiatan mengobservasi , menalar,mencoba,mengumpilkan informasi,mengasosiasi,dan mengkonumikasikan tetapai juga guru dapat mengkomunikasikan hasil observasinya terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.Sehingga kegiatan tersebut dapat menghasilkan informasi yang lebih komprehensif baik terhadap kondisi nyata hasil belajar siswa juga kondisi nyata dari skenario pembelejaran yang dibuat oleh guru. Informasi ini tentunya sangat bermanfaat bagi guru untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari seknario pembelajaran yang diterapkan pada implementasi kurikulum 2013.Lemahnya keberhasilan suatu prigram salah satunya adaah lemhanya juga kegiatan evaluasi program yang masih sangat jarang dilakukan oleh para tenaga pendidik dan tenaga keoendidikan . 
          Jadi kegiatan orientasi autentik assesment disini adalah menjadikan sistem oenilaian yang autentik bukan hanya pada hasil belajar siswa tetapai lebih jauh lagi pada kecenderungan dan pandangan guru untuk menjadikan hasil penilaian autentik sebagai bahan evaluasi tethadao diri sendiri yang tertuang pada skenario pembelajaran yang telah dirancangnya. 
Tujuan dan manfaat koordinasi antara lain sebagai berikut.
a. Untuk mewujudkan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi , dan simplifikasi) agar tujuanorganisasi tercapai secara efektif dan efisien.
b. Memecahkan konflik kepentingan berbagai pihak yang terkait.
c. Agar manajer pendidikan mampu mengintegrasikan dengan mensinkronkan pelaksanaantugas-tugasnya dengan stakeholders pendidikan yang saling bergantungan, semakin besarketergantungan dari unit-unit, semakin besar pula kebutuhan akan pengoordinasian.
d. Agar manajer pendidikan mampu mengoordinasikan pembangunan sektor pendidikandengan pendidikan dengan pengembangan sektor-sektor lainnya.
e. Agar manajer pendidikan mampu mengintegrasikan kegiatan fungsional dinas pendidikandan tujuan-tujuan dari unit organisasi yang terpisah-pisah untuk mencapai tujuan bersamadengan sumber daya yang terbatas secara efektif dan efisien.
f. Adanya pembagian kerja di mana semakin besar pembagian kerja, semakin diperlukanpengoordinasian/penyeresaian sehingga tidak terjadi duplikasi atau tumpang-tindihpekerjaan yang menyebabkan pemborosan.
g.  Untuk Mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dan harmonis diantara kegiatan-kegiatan , baik fisik maupun non fisik dengan stakeholder
h. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka menacapai tujuan pendidikan dengan sumber daya pendidikan yang terbatas
i. Mencegah terjadinya konflik intern dan eksternal sekolah yang kontra prroduktif
j.  Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan waktu
k. Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat  ( SEMOGA BERMANFAAT ) 

        

Selasa, 10 Juni 2014

SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013 ( lanjutan )

KOORDINASI LAPANGAN DAN PENDAMPINGAN 

      Koordiansi adalah suatu kelangsungan, keharmonisan mencapai tujuan, yang dapat dicapai melalui kepemimpinan,organisasi,dan administrasi. Korodinasi juga dipandang sebagai suatu penyusunan usaha kelompok di dalam suatu kelangsungan dan keteraturan sikap sehingga menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya tujuan bersama .Dalam hal ini faktor kepemimpinan, organisasi dan administrasi tampaknya dijadikan foktor-faktor yang memerlukan keharmonisan dan keteraturan yang dikondisikan melalui kegiatan koordinasi. Sesuatu hal yang baru pasti dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan dan kedala yang dihadapi.Koordiansi menjadi sangat penting sekali dalam rangka meminimasli kendala dan memcahkan masalah-masalah yang ditenui dilapangan.program pendampingan menjadi salah satu kunci keberhasilan guru dalam menerapkan kurikulum 2013 di kelas . Adapun yang perlu dilakukan dalam pendampingan adalah sebagai berikut :

Persiapan
            Kegiatan pendampingan implementasi kurikulum 2013 difokuskan pada fasilitasi penerapan kurikulum 2013 oleh guru dan kepala sekolah di satuan pendidikannya, yaitu di kelas I dan kelas IV SD. Secara rinci materi-materi tersebut adalah sebagai berikut.
1)    Penguasaan konsep pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, yang mencakup kajian dan diskusi tentang alasan/rasional dikembangkannya dan diberlakukannya kurikulum 2013 serta elemen perubahan kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD. Aspek penting berkenaan dengan konsep pembelajaran ini adalah adanya perubahan mindset dan esensi kurikulum 2013.
2)    Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus yang telah disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pendekatan serta  strategi pembelajaran di masing-masing jenis dan jenjang pendidikan.
3)    Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan karakteristik jenis dan jenjang pendidikan, seperti pendekatan tematik terpadu di sekolah dasar SMP. disamping itu, fasilitasi kegiatan pembelajaran juga difokuskan pada terwujudnya pendekatan saintiific, discovery learning, project based, problem based, inquiry learning, dan high order thinking skills, dalam pembelajaran.
4)    Pelaksanaan Penilaian sesuai dengan kebutuhan dan kaidah-kaidah penilaian authentic assessment, penggunaan penilaian acuan kriteria, dan portofolio.
Pengelolaan Kurikulum bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah mencakup fasilitasi perubahan mindset berkenaan dengan keterbukaan, keyakinan, dan penerimaan terhadap kurikulum 2013, program membangun budaya sekolah, penyusunan penyusun RKS, pelaksanaaan pengelolaan kurikulum 2013, termasuk pengelolaan pembelajaran tematik terpadu di SD dan SMP, serta pengelolaaan mata pelajaran dan program peminatan peserta didik di SMA/SMK, fasilitasi untuk mewujudkan kepemimpinan pembelajaran dalam pelaksanaan supervisi akademik, evaluasi program, pelaksanakan penataan dokumen/administrasi sekolah yang mendukung keterlaksanaan kurikulum 2013. Disamping materi pendampingan di atas, pelaksanaan pendampingan juga diarahkan pada upaya menghimpun berbagai kendala dan alternatif pemecahan masalah implementasi kurikulum di masing-masing satuan 1)    pendidikan. Pelaksanaan pendampingan implementasi kurikulum 2013 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
Persiapan :
1)      Konsolidasi kepala sekolah, dan guru berkenaan dengan sasaran, jadwal, materi, serta strategi pendampingan.Penyepakatan nomor kontak, alamat email, dan akses komunikasi lain yang akan digunakan dalam kegiatan pembimbingan, baik antar pendamping maupun komunikasi pendamping dengan guru dan kepala sekolah yang menjadi sasaran pendampingan.
2)      Menyampaikan jadwal pendampingan kepada sekolah sasaran yang kami dampingi .
3)      Mempersiapkan peranhkat pembelajaran dengan pendekatan scientifi lengkap dengan tehnik penilaiannya
4)       Supervisi pembelajaran untuk kelas I dan kelas 4 serta guru penjasorkes .
5)      Melakukan refleksi dan pemecahan masalah atau temuan pada saat supervisi pembelajaran .
6)      Melakukan persiapan program tindak lanjut yang berupa remidiel dan pengayaan
a.      Pelaksanaan  .
Pendampingan ini kami mulai pada tanggal 20 Nopember 2013 di SDN 01 Girimulyo.Kecamatan Ngargoyoso ,tanggal 21 SDN 01 Mberjo Kecamatan Ngargoyoso,  tanggal 22 di SDN 05 Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu, dan tanggal 23 di SDN 01 Malangjiwan Kecamatan Gondangrejo  . Hal yang kami lakukan pada tahap ini Pendampingan pada tahap pertama ini kami melakuakn pertemuan dengan Kepala Sekolah , guru dan komite sekolah untuk menggali keterbukaan , keyakinan , dan penerimaan  terhadap kurikulum 2013 dengan kegiatan sbb :
Tahap pertama
Terhadap Guru : 
1)      Melakukan diskusi bersam kepala sekolah , dan guru dalam Mengkaji dan membimbing guru dalam menganalisis materi ajar semester 1 kurikulum 2013, yang mencakup analisis buku guru dan buku siswa dilihat dari kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.
2)      . Mengkaji dan membimbing guru dalam menyusun program pembelajaran sesuai dengan konsep kurikulum 2013.
3)      Menggali berbagai kendala berkenaan dengan konsep kurikulum 2013 dalam penyusunan program, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
4)      Memfasilitasi pemecahan masalah terkait dengan kendala yang dihadapi, melalui konsultasi, pemberian informasi, mentoring, dan coaching, baik secara langsung maupun online.
Terhadap Kepala Sekolah :
1)    Memberikan penguatan berkenaan dengan keyakinan dan penerimaan guru terhadap model program, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013
2)    Melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, bersama guru inti dan pengawas sekolah.
3)    Memberikan layanan konsultasi, modeling, dan coaching berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru baik secara langsung maupun online.
tanpa kita sadari ternyata kegiatan pendampingan sama dengan pelatihan guru .Dengan pendampingan guru sebagau agen pembaharu dari paradigma pendidikan benar-benar kita wujudkan .Bagi fasilisator proses pendampingan merupakan alat ukur melihat keberhasilan dimana peserta sebagai guru dapat mengimplementasikan langsung di dalam kelas dan sekolahnya . Sekolah yang mengirimkan guru sebagai peserta pelatihan akan terjadi perubahan yang signifikan terhadap pembelajaran di sekolah tersebut .Perubahan pembelajaran di kelas dan sekolah akan mendorong kondisi perubahan tingkah laku pembelajaran .Dalam kegiatan pendampingan para pendamping harus memahami peran meraka lebih tidak lebih sebagai fasilisator dan tidak menjadi supervisor sebagaimana yang dilakukan kepals sekolah maupun pengawas . Aapbila para pendamping dapat memainkan peranannya maka para pendamping dan guru yang akan didampingi akan menimbulkan kemitraan yang baik ayang akan mendorong tercapainya tujuan meningkatkan pembelajaran yang mengasikkan .
Dalam kegiatan pendampingan tugas para pendamping harus dapat membuat guru yang didampingi nyaman , dan menrima dengan terbuka karena dilakukan tanpa tekanan dan penuh silahturohmi . Dengan cara begitu suasana pendapingan akan mendorong meningkatkan pembelajaran yang senenranya .Kalu para pendamping berperan seperti supervisor akan membuat guru terasa seram dan menakutkan , sehingga perubahan pembelajaran yang bermakna , menyenangkan , dan mengasikkan tidak akan terwujud . Dengan demikian proses pendampingan secara bertahap akan berubah menjadi budaya pembelajaran yang menyenangkan. ( Bersambunga ) 

Senin, 09 Juni 2014

SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013 ( Lanjutan )

ANLISIS KEBUTUHAN 


Analisis kebutuhan adalah sebagai suatu proses mengumpulkan informasi kebutuhan yang sekligus menentukan prioritas . Di dalam pendidikan prestasi belajar siswa merupakan tujuan sedangkan pendidikan sendiri merupakan sebuah alat , Seperangkat proses dan cara-cara bagaimana membantu siswa untuk memiliki kemampuan agar dapat mempertahankan kehidupan sendiri serta mempunyai peran terhadap masyarakat sekitar bahkan jika mungkin sedunia setelah mereka menyelesaikan sekolahnya ( Kaufman.1972 ) .
 Demikian pencapaian tujuan semua peralatan dan media yang ada di sekolah harus digunakan denagn maksimal dan semua sumber belajar harus benar-benar dimanfaatkan serta segala upaya dikerahkan untuk membuat rencana , melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya . Meski sudah sedemikian besar semua diupayalan masih saja ada keluhan dan kekecewaan yang dialami oleh para pendidik disebabkan hasil yang diperoleh belum optimal. Analisis kebutuhan adalah alat yang kontruktif dan positif untuk melakukan perubahan  perubahan . yang dimaksud perubahan adalah bukanlah perubahan yang radikal dan tidak berdasar , tetapai perubahan yang didasarkan atas logika yang bersifat rasional, perubahan fungsional yang dapat memnuhi kebutuhan warga negara , kelompok , dan individu .Perubahan ini anatar " seperti apa yang ada " dengan Bagaimana seharusnya " .Da;am merancang pembelajaran pertama kali seorang deasiner perlu memahami dahulu informasi tentang siswa dapat mengerjakan apa , siapa memahami apa , siapa yang akan belajar , kendala-kendala apa yang akan dihadapi , dan bagaimana pengaruh keadaan tertentu terhadap karakteristik siswa .Berbagai infotrmasi yang akan dikumpulkan akan bermanfaat dalam mentukan tujuan yang ingin dicapai beserta skala prioritas dalam pemecahan suatu masalah yang diantaranya adalah : a) Pengumpulan informasi . b) Identifikasi kesenjangan . c) Analisis perfomance. d) Identifikasi hambatan. e) Identifikasi karakteristik siswa . e)Identifikasi prioritas , tujuan , dan f) Merumuskan masalah . 
Desain kurikulum yang dikembangkan adalah berorientasi pada pencapaian kompetensi .Maka dalam hal ini analisi kebutuhan yang diperlukan adalah analisis kebutuhan akademis dan nonakademis kurikulum 2013 .Adapun analisis kebutuhan akademis adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan tunututan kutikulum yang berlaku .Pada permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang standar kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan menengah romawi II dituliskan sebagai berikut : 
  1. Sikap           : Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
  2. Pengetahuan     : Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
  3. Ketrampilan        : Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang  ditugaskan kepadanya.
Salah satu asumsi dasar pengemabangan kurikulum dalam pendidikan harus didasarkan pada kebutuhan siswa . Aanlisis kebutuhan sebagai tahap awal yang perlu dibedakan dalam perencanaan program bidang pendidikan perlu mempertimbangkan tujuan analisi kebutuhan .Sifat alami , untuk siapa , target , dan prosedur yang digunakan .Istilah kebutuhan secara langsung memang tidak tanpak , namun harus dipenuhi dalam rangka mensukseskan suatu program bisa berjalan baik dan mencapai hasil yang maksimal. Kebutuhan ini mengacu pada kekurangan , keinginan , permintaan , harapan , motivasi , batasan dan kebutuhan .
     Dalam hal ini masing-masing sekolah harus melakukan inventarisasi aset baik aset yang bergerak maupun aset yang tidak bergerak yang dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan kurikulum di sekolahnya .Dari kegiatan tersebut akan dapat gambaran nyata apa yang telah dimiliki dan apa yang nantinya akan diusahakan keberadaannya untuk mendukung keberhasilan dari implementasi kurikulum tersebut .Dalam hal ini kepala sekolah sangat berperan penting dalam usahanya mencukupi kebutuhan guru baik dalam pembelajaran maupun kecukupan asara dan prasarana yang dibuuthkan sekolah . ( bersambung )

Minggu, 08 Juni 2014

Lesti Jera Membuat Iis Dahlia Menangis-Dangdut Academy(18maret)

Dangdut Academy Indosiar Konser Kemenangan | Lesti - Anak Yang Malang

Dangdut Academy Indosiar | Aty - Sik Asik I Grand Final Dangdut Academy

Dangdut Academy Indosiar | Aty - Di Balik Penantian I Grand Final Dangdu...

ATY Selayar "Gokil Abis" | KONSER FINAL D'ACADEMY 3 Besar

Komentar untuk Aty Selayar - Air Bunga, Konser Kemenangan Dangdut Academ...

LESTY BIMBANG Konser Grand Final D'Acdemy Indisiar 30 Mei 2014

Lesti Sumpah Benang Emas Konser Dangdut Academy - 18 April 2014

Sabtu, 07 Juni 2014

Sandrina Audisi Jakarta 1

Tari Kontemporer "DO'A" komposer Nani

Sandrina IMB - live IMB Trans Tv 30 Maret 2013

Sandrina Azzahra - Tari Bertani - IMB 3

Aty - Selayar "SELALU_MILIKMU" @ Konser Nominasi Dangdut Academy 21

ATY Selayar Multi Talenta - Selain Pandai Nyanyi Ternyata Aty Juga Pinta...

Dangdut Academy - Momen Mengharukan Aty Selayar Bertemu Ibunda

Aty - Selayar - Sulsel - Dangdut Academy Nominasi

Lesti - Anoman Obong, Konser Final 3 Besar Dangdut Academy 16 Mei 2014 #...

Lesti feat Yunita Ababil - Trauma @ Dangdut Academy 23 Mei 2014 FULL SHOW

ATY MAKASSAR "aty lucu abis" | KONSER FINAL DANGDUT ACADEMY 6 BESAR 25 A...

Aty Selayar - Tersisih - Dangdut Academy # Konser Final 3 Besar

Konser Final 3 Besar Dangdut Academy 16 Mei 2014 - Lesti " Payung Hitam "

Grand Final Dangdut Academy Indosiar - KEJORA - Lagu Kemenangan Lesti at...

LESTI juara 1 (satu), lagu KEJORA . Konser Kemenangan D'Academy Indonesi...

SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curiculum 2013 “( lanjutan )

. Berbasis Kompetensi 

Kompetensi merupakan pengetahuan , ketrampilan, nilai dan  sikap dasar yang direfleksikan dalam bentuk kebiasaan berfikir dan bertindak yang bersifat dinamis , berkembang,dan dapat diraih setiap waktu. Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten,dalam arti memiliki pengetahuan,ketrampilan,nilai, dan sikap-sikap dasar dalam melakukan sesuatu.Kebiasaan berfikir dan bertindak itu didasari oleh budi pekerti luhur baik dalam kehidupan pribadi,sosial,kemasyarakatan,keber-agama-an,dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 1999, 2004 dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. 
Kurikulum 2004 lebih populer dengan sebutan KBK (kurikulum Berbasis Kompetensi). Lahir sebagai respon dari tuntutan reformasi, diantaranya UU No 2 1999 tentang pemerintahan daerah, UU No 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dam Tap MPR No IV/MPR/1999 tentang arah kebijakan. pendidikan nasional.Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dari kurikulum yang sudah berlaku saat ini yakni Kurikulum 2004 dan  kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 hanya lebih menekankan pembelajaran aktif dengan pendekatan ilmiah atau saintifik. Siswa dibawa ke dunia nyata, bukan di awang-awang. Sebenarnya sama seperti KTSP, hanya saja di sini penekananya dalam belajar aktif dan ada portofolio . Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan insan Indonesia untuk memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatof dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
a.       Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
b.       Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
c.       Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata
pelajaran di kelas tertentu
d.      Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
e.      Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan disciplinary based curriculum” atau “content-based curriculum”.
f.       Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
g.       Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
h.      Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik. a.     setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.
b.     Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
c.      Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.
d.     Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itua.     beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik.
b.     Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
c.      Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d.     Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat.
e.     Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberda.     Negara Kesatuan Republik Indonesia.b.     Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.ayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun.