Senin, 02 Juni 2014

SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013

SEMBAKO Kurikulum 2013

            SEMBAKO sekilas kita akan teringat pada sembilan bahan pokok  yang menjadi kebutuhan manusia seharai-hari . Bila kebutuhan sembilan bahan pokok tersebut terpenuhi maka akan terpenuhi juga kebutuhan hidup kita . Dengan tercukupinya kebutuhan hidup kita maka apa yang kita rencanakan dan kita cita-citakan akan mempunyai prosentase besar untuk tercapai . Pada kurikulum 2013 ini demi keberhasilan implementasi  diperlukan suatu langkah-langkah yang tepat yang dimulai dari penyiapan tenaga fasilitator baik dari tingkat pusat sampai di tingkat daerah serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang  tentunya akan dapat mendukung keberhasilan  .Kebutuhan dan langkah-langkah tersebut peneliti rangkum dalam sebutan SEMBAKO Kurikulum 2013 yang antara lain adalah : 
S          : Sistem Pelatihan
E          : Efektifitas Pelatihan
M         : Mindset Kurikulum 2013
B          : Berbasis Kompetensi
A          : Analisi Kebutuhan
K          : Koordinasi Lapangan dan Pendampingan
O         : Orientasi Authentic Assessment
1. Sistem Pelatihan .
Sistem
            Pengertian sistem dalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
a. Tujuan; Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan ; Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
c. Proses; Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi     keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa 
    hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
d.  Keluaran; Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
e.  Batas; Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik; Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
g.  Lingkungan; Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Pelatihan
            Pengertian pelatihan berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi. Pelatihan dapat disimpulkan berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
Dalam rangka sosialisasi kurikulum 2013 satu hal yang sangat penting dan bisa dikatakan penentu keberhasilan sosialisasi adalah pelatihan yang dimulai dari penyiapan Intruktur Nasional . Sistem perekrutan Instruktur Nasional harus diawali dengan seleksi secara mendalam akan kompetensi calon Instruktur secara komprehensif bukan dengan cara tunjukan . Dengan demikian akan didapat calon Instruktur Nasional yang benar-benar mumpuni baik dari segi afektif , kognitif , maupun segi Psikomotornya . Hal ini seiring dengan kandungan yang ada di dalam kurikulum 2013 , sehingga kemampuan para Instruktur Nasional benar-benar bisa diandalkan . Sedangkan yang telah berjalan pelatihan para Instruktur Nasional pada tahap pertama lebih pada sistem penunjukan saja sehingga saat diterjunkan di lapangan banyak sekali kendala dalam penyampaian materi baik dari segi penguasaan materi sampai pada penguasaan IT . Dampaknya adalah terhadap para peserta sosialisasi yang selesai sosialisasi bukan mendapat gambaran yang jelas akan kurikulum 2013 tetapi di dalam kepalanya justru timbul berbagai pertanyaan dan bebat berat yang nantinya akan dihadapinya . Agar tidak terjadi yang demikian indikator ketercapaian tujuan yang harus dikuasai nara sumber diantaranya adalah : Memahami isi modul sesuai bidang yang ditugaskan.
a. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan modul dan mematuhi urutan dalam  skenario pelatihan yang telah disusun.
b. Memberikan contoh panutan bagi peserta, baik dalam hal disiplin, berperilaku, cara memberikan pertanyaan, cara memberikan umpan balik, memberikan motivasi, maupun penguasaan materi pelatihan.
c. Memanggil nama peserta untuk mengurangi ketegangan.
d. Mengurangi penjelasan definisi, menjawab pertanyaan, dan  memberikan  konfirmasi, tetapi wajib melibatkan peserta secara aktif dalam mencari, menggali data, menganalisis alternatif temuan, memecahkan masalah, mengambil keputusan atau simpulan.
e. Memotivasi peserta untuk mengambil kesimpulan sendiri, menanyakan argumentasinya mengapa peserta mengambil simpulan itu, menguatkan dan menekankan simpulan itu.
f. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta baik laki-laki maupun perempuanyang memiliki keterbatasan berbicara, yang minoritas, yang pendiam, yang tua, dan sebagainya.
g. Mengaktifkan peserta untuk menjawab pertanyaan peserta lain.
h. Menghindari hal-hal berikut ini.
1)                       Menjawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.
2)                       Menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabnya.
3)                       Menjawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab
4)                       Terpancing dalam perdebatan dengan peserta yang dapat
            mengakibatkan habiskan waktu .
5)                       Berperan sebagai orang yang serba tahu
i.      Mengajukan   pertanyaan   yang   dapat   dijawab   peserta   sesering   mungkin   (jangan pertanyaan yang sulit dijawab atau terlalu mudah dijawab peserta). ( bersambung ...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar