Selasa, 03 Juni 2014

SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013 ( lanjutan )

 Efektifitas Pelatihan .

Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkankan kinerja karyawan. Menurut pasal 1 ayat 9 Undang-undang No. 13 tahun 2003, Ketenagakerjaan, pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik daripada teori. Sementara itu keterampilan adalah meliputi pengertian physical skill, intelectual skill, social skill, managerial skill dan lain-lain. Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas akan bermanfaat dalam :
a.      Menjamin konsistensi dalam menyususn program pelatihan yang mencakup materi, metode, cara penyampaian, sarana pelatihan;
b.      Memudahkan komunikasi antara penyusun program pelatihan dengan pihak yang memerlukan pelatihan.
c.       .Memberikan kejelasan bagi peserta tentang apa yang harus dilakukan dalam rangka mencapai sasaran;
d.      Memudahkan penilaian peserta dalam mengikuti pelatihan;
e.      Memudahkan penilaian hasil program pelatihan.
f.        Menghindari kemungkinan konflik antara penyelenggara dengan orang yang meminta pelatihan mengenai efektifitas pelatihan yang diselenggarakan.
Tujuan atau sasaran dari pelatihan dan pengembangan pada dasarnya dapat dikembangkan dari serangkaian pertanyaan sebagai berikut :
a.      Keefektifan/Validitas Pelatihan

Apakah peserta memperoleh keahlian, pengetahuan dan kemampuan selama pelatihan.
a.      Keefektifan pengalihan/transfer ilmu pengetahuan
Apakah pengetahuan, keahlian atau kemampuan yang dipelajari dalam pelatihan dapat meningkatkan kinerja dalam melakukan tugas.
b.      Keefektifan/validitas intraorganisasional
c.       Apakah kinerja pekerjaan dari grup baru yang menjalani program pelatihan di perusahaan yang sama dapat dibandingkan dengan kinerja pekerjaan dari grup sebelumnya.
d.      Keefektifan/validitas interorganisasional
Dapatkah suatu program pelatihan yang diterapkan di stu perusahaan berhasil di perusahaan yang lain.
Tujuan dari pelatihan dan pengembangan adalah :
a). Untuk meningkatkan kuantitas output
b). Untuk meningkatkan kualitas output
c). Untuk menurunkan biaya limbah dan perawatan
d). Untuk menurunkan jumlah dan biaya terjadinya kecelakaan
e). Untuk menurunkan turnover, ketidakhadiran kerja serta meningkatkan kepuasan kerja.
f). Untuk mencegah timbulnya antipati karyawan.
Dengan demikian, kegiatan pelatihan pada dasarnya dilaksanakan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dari orang-orang yang mengikuti pelatihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud disini adalah dapat berupa bertambahnya pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap dan perilaku. Oleh karena itu sasaran pelatihan dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe tingkah laku yang diinginkan, antara lain :
a.      Kategori psikomotorik, meliputi pengintrolan otot-otot sehingga orang dapat melakukan gerakan-gerakan yang tepat. Sasarannya adalah agar orang tersebut memiliki keterampilan fisik tertentu.
b.       Kategori afektif, meliputi perasaan, nilai dan sikap. Sasaran pelatihan dalam kategori ini adalah untuk membuat orang mempunyai sikap tertentu.
a.      Kategori kognitif, meliputi proses intelektual seperti mengingat, memahami, dan menganalisis. Sasaran pelatihan pada kategori ini adalah untuk membuat orang mempunyai pengetahuan dan keterampilan berpikir.
Pada dasarnya pelatihan mencakup beberapa aspek dari ketiga kategori diatas, sebagai contoh untuk mencapai tingkat psikomotorik tertentu diperlukan belajar pada ktegori afektif dan kognitif. Demikian pula halnya pada aspek kogitif menjadi perhatian utama, belajar pada kategori psikomorik dan afektif turut berperan. Selain itu, perlu pula diketahui jenis sasaran pelatihan sehingga setiap pelatihan yang diselenggarakan akan mencapai sasaran :
a.      Berdasarkan tingkatannya
1)      Sasaran primer, sasaran ini merupakan inti dari program pelatihan. Sasaran primer ini sangat penting karena akan memberikan arti kejelasan dan kesatuan atas segala kegiatan pelatihan berlangsung.
2)      Sasaran sekunder, sasaran ini dari masing-masing pelajaran dalam suatu program pelatihan. Sasaran sekunder ini sesungguhnya sebagai penjabaran lebih lanjut dan sekaligus merupakan bagian integral dari sasaran primer.
b.      Bedasarkan kontennya
1)      Berpusat pada kegiatan instruktur, yaitu menggambarkan apa yang dilakukan instruktur selama pelatihan dilaksanakan.
2)      Berpusat pada bahan pelajaran, yaitu menggambarkan bahan yang disampaikan dalam pelatihan.
3)      Berpusat pada kegiatan peserta, yaitu menggambarkan kegiatan yang dilakukan peserta selama pelatihan.
Efektifitas adalah Menjadi sangat penting sekali akan desain pelatihan / sosialisasi terhadap para tenaga pendidikan yang akan langsung melaksanakan kurikulum ini dengan desain yang dibuat dengan efektif dan efisian . Kemandirian para peserta pada saat mengikuti pelatihan harus lebih ditekankan sehingga masing-masing peserta akan mendapatkan pengalaman langsung dalam memahami isi dari kurikulum 2013 . Hal ini tentunya sangat berkaitan erat dengan kemampuan para fasilisator dalam mendesain kegiatan pelatihan , sehingga kompetensi  yang harus dikuasai oleh para peserta pelatihan benar-benar tercapai . Adapun kompetnsi tersebut adalah :
a.      Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.
b.      Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.
c.       Memiliki  pemahaman  yang  mendalam  tentang  Kurikulum  2013  (rasional,  elemen perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).
d.      Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.
e.      Memiliki   keterampilan   menyusun   Rencana   Program   Pembelajaran   (RPP)   dengan mengacu pada Kurikulum 2013.
f.        Memiliki  keterampilan  mengajar  dengan  menerapkan  pendekatan  Scientific  secara benar.
g.      Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.
h.      Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.
Dari kegiatan pelatihan hasil kinerja para peserta pelatihan juga harus terwujud agar para peserta pelatihan mandapatkan pengalaman langsung dan mempunyai gambaran yang lebih jelas akan implementasinya .Adapun hasil kinetrja yang harus mendapat perhatian dan harus benar-benar terwujud yang tetap mementingkan kemandirian peserta antara lain adalah :
a.    Analisis SKL, KI, KD untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1 semester.
b.    Analisis  buku siswa  dan  buku  guru  untuk  jenjang  dan  mata  pelajaran  sesuai  beban tugasnya, selama 1 semester.
c.     Contoh  RPP  untuk  jenjang  dan  mata  pelajaran  sesuai  beban  tugasnya,  selama  1 semester.
a.    Contoh instrumen penilaian untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1 semester. ( bersambung .....)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar