PROGRAM TAHUNAN PPKn KURIKULUM 2013 KELAS 1
Senin, 20 Oktober 2014
Kamis, 12 Juni 2014
SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013 ( lanjutan )
ORIENTASI AUTHENTIC ASSESMENT
Orientasi adalah peninjauan untuk menetukan sikap ,arah, tempat , dan sebagainya yang tepat dan benar atau pandangan yang mendasari pikiran , perhatian atau kecenderungan . Penilaian authentic yang dimaksud peneliti disini adalah pengukuran yang bermakna sevcara siginifikan atas hasil belajar mengajar untuk ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan . Istilah assesment merupakan sinonim dari penilaian , pengukuran , pengujian, atau evaluasi.Sedangkab autentik merupakan sinonim dari asli, nyata ,valid,dan atau reliabel.Ketika guru melakukan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dari belajar mengajar yang dilakukan bukan hanya terfokus pada hasil prestasi siswa tetapi juga melakukan refleksi akan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sebagai bahan evaluasi pada dirinya .
Penialian yang dilakukan harus dapat memberi gambaran bukan hanya pada hasil belajar siswa baik dalam kegiatan mengobservasi , menalar,mencoba,mengumpilkan informasi,mengasosiasi,dan mengkonumikasikan tetapai juga guru dapat mengkomunikasikan hasil observasinya terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.Sehingga kegiatan tersebut dapat menghasilkan informasi yang lebih komprehensif baik terhadap kondisi nyata hasil belajar siswa juga kondisi nyata dari skenario pembelejaran yang dibuat oleh guru. Informasi ini tentunya sangat bermanfaat bagi guru untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari seknario pembelajaran yang diterapkan pada implementasi kurikulum 2013.Lemahnya keberhasilan suatu prigram salah satunya adaah lemhanya juga kegiatan evaluasi program yang masih sangat jarang dilakukan oleh para tenaga pendidik dan tenaga keoendidikan .
Jadi kegiatan orientasi autentik assesment disini adalah menjadikan sistem oenilaian yang autentik bukan hanya pada hasil belajar siswa tetapai lebih jauh lagi pada kecenderungan dan pandangan guru untuk menjadikan hasil penilaian autentik sebagai bahan evaluasi tethadao diri sendiri yang tertuang pada skenario pembelajaran yang telah dirancangnya.
Tujuan
dan manfaat koordinasi antara lain sebagai berikut.
a. Untuk
mewujudkan KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi , dan simplifikasi) agar
tujuanorganisasi tercapai secara efektif dan efisien.
b. Memecahkan
konflik kepentingan berbagai pihak yang terkait.
c. Agar
manajer pendidikan mampu mengintegrasikan dengan mensinkronkan
pelaksanaantugas-tugasnya dengan stakeholders pendidikan
yang saling bergantungan, semakin besarketergantungan dari unit-unit, semakin
besar pula kebutuhan akan pengoordinasian.
d. Agar
manajer pendidikan mampu mengoordinasikan pembangunan sektor pendidikandengan
pendidikan dengan pengembangan sektor-sektor lainnya.
e. Agar manajer
pendidikan mampu mengintegrasikan kegiatan fungsional dinas pendidikandan
tujuan-tujuan dari unit organisasi yang terpisah-pisah untuk mencapai
tujuan bersamadengan sumber daya yang terbatas secara efektif dan efisien.
f. Adanya
pembagian kerja di mana semakin besar pembagian kerja, semakin
diperlukanpengoordinasian/penyeresaian sehingga tidak terjadi duplikasi atau
tumpang-tindihpekerjaan yang menyebabkan pemborosan.
g. Untuk
Mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dan harmonis diantara
kegiatan-kegiatan , baik fisik maupun non fisik dengan stakeholder
h. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka menacapai tujuan pendidikan dengan sumber daya pendidikan yang terbatas
i. Mencegah terjadinya konflik intern dan eksternal sekolah yang kontra prroduktif
j. Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan waktu
k. Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat ( SEMOGA BERMANFAAT )
h. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dalam rangka menacapai tujuan pendidikan dengan sumber daya pendidikan yang terbatas
i. Mencegah terjadinya konflik intern dan eksternal sekolah yang kontra prroduktif
j. Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan waktu
k. Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat ( SEMOGA BERMANFAAT )
Selasa, 10 Juni 2014
SEMBAKO Keys To Successfull Implementation Of Curriculum 2013 ( lanjutan )
KOORDINASI LAPANGAN DAN PENDAMPINGAN
Koordiansi adalah suatu kelangsungan, keharmonisan mencapai tujuan, yang dapat dicapai melalui kepemimpinan,organisasi,dan administrasi. Korodinasi juga dipandang sebagai suatu penyusunan usaha kelompok di dalam suatu kelangsungan dan keteraturan sikap sehingga menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya tujuan bersama .Dalam hal ini faktor kepemimpinan, organisasi dan administrasi tampaknya dijadikan foktor-faktor yang memerlukan keharmonisan dan keteraturan yang dikondisikan melalui kegiatan koordinasi. Sesuatu hal yang baru pasti dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan dan kedala yang dihadapi.Koordiansi menjadi sangat penting sekali dalam rangka meminimasli kendala dan memcahkan masalah-masalah yang ditenui dilapangan.program pendampingan menjadi salah satu kunci keberhasilan guru dalam menerapkan kurikulum 2013 di kelas . Adapun yang perlu dilakukan dalam pendampingan adalah sebagai berikut :
Persiapan
Kegiatan pendampingan
implementasi kurikulum 2013 difokuskan pada fasilitasi penerapan kurikulum 2013
oleh guru dan kepala sekolah di satuan pendidikannya, yaitu di kelas I
dan kelas IV SD. Secara rinci materi-materi tersebut
adalah sebagai berikut.
1)
Penguasaan konsep pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum 2013, yang mencakup kajian dan diskusi tentang alasan/rasional dikembangkannya dan diberlakukannya kurikulum 2013 serta elemen perubahan kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD. Aspek penting berkenaan dengan konsep pembelajaran ini
adalah adanya perubahan mindset dan esensi kurikulum 2013.
2)
Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan silabus yang telah disusun
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pendekatan serta strategi pembelajaran di masing-masing jenis
dan jenjang pendidikan.
3)
Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan karakteristik
jenis dan jenjang pendidikan, seperti pendekatan tematik terpadu di sekolah dasar SMP. disamping itu, fasilitasi kegiatan pembelajaran juga
difokuskan pada terwujudnya pendekatan saintiific, discovery
learning, project based, problem based, inquiry learning, dan high order thinking skills, dalam pembelajaran.
4)
Pelaksanaan
Penilaian sesuai dengan kebutuhan dan kaidah-kaidah penilaian authentic
assessment, penggunaan penilaian acuan kriteria, dan portofolio.
Pengelolaan
Kurikulum bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah mencakup fasilitasi
perubahan mindset berkenaan dengan keterbukaan, keyakinan, dan penerimaan
terhadap kurikulum 2013, program membangun budaya sekolah, penyusunan penyusun
RKS, pelaksanaaan pengelolaan kurikulum 2013, termasuk pengelolaan pembelajaran
tematik terpadu di SD dan SMP, serta pengelolaaan mata pelajaran dan program
peminatan peserta didik di SMA/SMK, fasilitasi untuk mewujudkan kepemimpinan
pembelajaran dalam pelaksanaan supervisi akademik, evaluasi program, pelaksanakan penataan
dokumen/administrasi sekolah yang mendukung keterlaksanaan kurikulum 2013. Disamping
materi pendampingan di atas, pelaksanaan pendampingan juga diarahkan pada upaya
menghimpun berbagai kendala dan alternatif pemecahan masalah implementasi
kurikulum di masing-masing satuan 1)
pendidikan. Pelaksanaan
pendampingan implementasi kurikulum 2013 dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
Persiapan :
1)
Konsolidasi
kepala sekolah, dan guru berkenaan dengan sasaran, jadwal, materi, serta
strategi pendampingan.Penyepakatan nomor kontak, alamat email, dan akses
komunikasi lain yang akan digunakan dalam kegiatan pembimbingan, baik antar
pendamping maupun komunikasi pendamping dengan guru dan kepala sekolah yang
menjadi sasaran pendampingan.
2)
Menyampaikan
jadwal pendampingan kepada sekolah sasaran yang kami dampingi .
3)
Mempersiapkan
peranhkat pembelajaran dengan pendekatan scientifi lengkap dengan tehnik
penilaiannya
4)
Supervisi pembelajaran untuk kelas I dan kelas
4 serta guru penjasorkes .
5)
Melakukan
refleksi dan pemecahan masalah atau temuan pada saat supervisi pembelajaran .
6)
Melakukan
persiapan program tindak lanjut yang berupa remidiel dan pengayaan
a. Pelaksanaan .
Pendampingan ini kami mulai pada tanggal 20 Nopember 2013 di SDN 01
Girimulyo.Kecamatan Ngargoyoso ,tanggal 21 SDN 01 Mberjo Kecamatan
Ngargoyoso, tanggal 22 di SDN 05
Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu, dan tanggal 23 di SDN 01 Malangjiwan
Kecamatan Gondangrejo . Hal yang kami
lakukan pada tahap ini Pendampingan pada tahap pertama ini kami melakuakn
pertemuan dengan Kepala Sekolah , guru dan komite sekolah untuk menggali
keterbukaan , keyakinan , dan penerimaan
terhadap kurikulum 2013 dengan kegiatan sbb :
Tahap pertama
Terhadap Guru :
1)
Melakukan diskusi
bersam kepala sekolah , dan guru dalam Mengkaji dan
membimbing guru dalam menganalisis materi ajar semester 1 kurikulum 2013, yang
mencakup analisis buku guru dan buku siswa dilihat dari kesesuaian, kecukupan,
dan kedalaman materi.
2)
.
Mengkaji dan membimbing guru dalam menyusun program pembelajaran sesuai dengan
konsep kurikulum 2013.
3)
Menggali
berbagai kendala berkenaan dengan konsep kurikulum 2013 dalam penyusunan
program, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
4)
Memfasilitasi
pemecahan masalah terkait dengan kendala yang dihadapi, melalui konsultasi,
pemberian informasi, mentoring, dan coaching, baik secara langsung
maupun online.
Terhadap Kepala Sekolah :
1) Memberikan penguatan berkenaan dengan keyakinan dan
penerimaan guru terhadap model program, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
pada kurikulum 2013
2) Melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
guru, bersama guru inti dan pengawas sekolah.
3) Memberikan layanan konsultasi, modeling, dan coaching
berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru baik secara
langsung maupun online.
tanpa kita sadari ternyata kegiatan pendampingan sama dengan pelatihan guru .Dengan pendampingan guru sebagau agen pembaharu dari paradigma pendidikan benar-benar kita wujudkan .Bagi fasilisator proses pendampingan merupakan alat ukur melihat keberhasilan dimana peserta sebagai guru dapat mengimplementasikan langsung di dalam kelas dan sekolahnya . Sekolah yang mengirimkan guru sebagai peserta pelatihan akan terjadi perubahan yang signifikan terhadap pembelajaran di sekolah tersebut .Perubahan pembelajaran di kelas dan sekolah akan mendorong kondisi perubahan tingkah laku pembelajaran .Dalam kegiatan pendampingan para pendamping harus memahami peran meraka lebih tidak lebih sebagai fasilisator dan tidak menjadi supervisor sebagaimana yang dilakukan kepals sekolah maupun pengawas . Aapbila para pendamping dapat memainkan peranannya maka para pendamping dan guru yang akan didampingi akan menimbulkan kemitraan yang baik ayang akan mendorong tercapainya tujuan meningkatkan pembelajaran yang mengasikkan .
Dalam kegiatan pendampingan tugas para pendamping harus dapat membuat guru yang didampingi nyaman , dan menrima dengan terbuka karena dilakukan tanpa tekanan dan penuh silahturohmi . Dengan cara begitu suasana pendapingan akan mendorong meningkatkan pembelajaran yang senenranya .Kalu para pendamping berperan seperti supervisor akan membuat guru terasa seram dan menakutkan , sehingga perubahan pembelajaran yang bermakna , menyenangkan , dan mengasikkan tidak akan terwujud . Dengan demikian proses pendampingan secara bertahap akan berubah menjadi budaya pembelajaran yang menyenangkan. ( Bersambunga )
tanpa kita sadari ternyata kegiatan pendampingan sama dengan pelatihan guru .Dengan pendampingan guru sebagau agen pembaharu dari paradigma pendidikan benar-benar kita wujudkan .Bagi fasilisator proses pendampingan merupakan alat ukur melihat keberhasilan dimana peserta sebagai guru dapat mengimplementasikan langsung di dalam kelas dan sekolahnya . Sekolah yang mengirimkan guru sebagai peserta pelatihan akan terjadi perubahan yang signifikan terhadap pembelajaran di sekolah tersebut .Perubahan pembelajaran di kelas dan sekolah akan mendorong kondisi perubahan tingkah laku pembelajaran .Dalam kegiatan pendampingan para pendamping harus memahami peran meraka lebih tidak lebih sebagai fasilisator dan tidak menjadi supervisor sebagaimana yang dilakukan kepals sekolah maupun pengawas . Aapbila para pendamping dapat memainkan peranannya maka para pendamping dan guru yang akan didampingi akan menimbulkan kemitraan yang baik ayang akan mendorong tercapainya tujuan meningkatkan pembelajaran yang mengasikkan .
Dalam kegiatan pendampingan tugas para pendamping harus dapat membuat guru yang didampingi nyaman , dan menrima dengan terbuka karena dilakukan tanpa tekanan dan penuh silahturohmi . Dengan cara begitu suasana pendapingan akan mendorong meningkatkan pembelajaran yang senenranya .Kalu para pendamping berperan seperti supervisor akan membuat guru terasa seram dan menakutkan , sehingga perubahan pembelajaran yang bermakna , menyenangkan , dan mengasikkan tidak akan terwujud . Dengan demikian proses pendampingan secara bertahap akan berubah menjadi budaya pembelajaran yang menyenangkan. ( Bersambunga )
Langganan:
Postingan (Atom)