LANGKAH JITU
DALAM MENGOPTIMALKAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS
Oleh : WARSITO ,S.Pd
Kepala Sekolah SD Negeri 01 Kragan
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten
Karanganyar
Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No.2 Tahun 1989, menegaskan bahwa proses pendidikan dapat berlangsung
di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Di dalam lingkungan sekolah
sendiri dapat berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan
pendidikan di luar sekolah dapat berlangsung di lingkungan keluarga atau di masyarakat.
Ini semua memerlukan adanya perhatian dan pemikiran yang cermat dan
sungguh-sungguh mengenai sistem manajemen yang diperlukan. Namun di manapun
proses pendidikan dilakukan, di lingkungan sekolah atau di luar sekolah, pada
hakekatnya mengembangkan potensi sumber daya manusia. Tujuan tersebut
diupayakan dicapai melalui apa yang disebut kegiatan pembelajaran .
Pengembangan dari pendidikan di
lingkungan sekolah yang mengacu pada Model Pembelajaran Konstektual (
Constextual teaching and learning – CTL ) yang paling dekat adalah PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS . Ini sangat
tepat sekali dengan 3 pilar dalam system CTL yang disampaikan oleh Johnson (
2004 ) antara lain :
1. CTL mencerminkan prinsip
kesaling-bergantungan
2. CTL mencerminkan prinsip diferensiasi
.
3. CTL mencerminkan prinsip
pengorganisasian diri .
Landasan Filosofi CTL adalah konstruktivisme
, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar
menghafal . Pembelajaran berbasis CTI menurut ( Sanjaya , 2004 ) melibatkan
tujuh komponen utama pembelajaran, yakni : Konstruktivisme( Construktivisme) ,
Bertanya ( Questioning ) , Menemukan ( Inquiry ),Masyarakat Belajar ( Learning
Community) ,Pemodelan ( Modeling ) , dan Penilaian Sebenarnya ( Authentic
Assessment ) .
Untuk mencapai itu semua bentuk Pembelajaran
Di Luar Kelas adalah cara jitu menggoptimalkan hasil belajar .
Pembelajaran di luar kelas ini masih jarang sekali dilakukan oleh para tenaga
pendidik , bahkan ada yang menilai tidak efektif dan makan waktu ( tidak
efisien ) . Untuk menjawab itu semua , mari coba kita simak langkah-langkah
yang harus dipersiapkan untuk melakukan pembelajaran di luar kelas . Secara garis
besar yang perlu disiapkan adalah :
1.
Kembangkan
pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri ,
menemukan sendiri , dan mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan ketrampilan
barunya .
2.
Laksanakan
sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topic / tema .
3.
Kembangkan
sifat ingin tahu siswa dengan bertanya .
4.
Ciptakan
“ masyarakat belajar “ ( belajar dalam kelompok-kelompok ) .
5.
Siapkan
lembar kegiatan siswa yang di dalamnya telah
berisi tentang hal-hal yang harus diamati / dipelajarai / dipraktekkan
oleh siswa saat di luar kelas . Hal ini untuk memfokuskan perhatian siswa pada
obyek yang akan dipelajari dan membatasi siswa agar tidak melakukan hal-hal
yang diluar materi .
6.
Buat
batasan waktu disaat anak melakukan kegiatan diluar kelas dalam melaksanakan
lembar kegiatan .
7.
Pilihlah
lingkungan atau obyek belajar yang sesuai dengan topic / tema yang akan
dipejari untuk mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut .
8.
Lakukan
refleksi diakhir penemuan .
9.
Lakukan
penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara penilaian .
Ada tiga
hal yang harus diperhatikan dalam penilaian ini, yakni (1) norma, (2) prosedur
penilaian dan (3) alat penilaian. Norma
berkaitan dengan ukuran-ukuran keberhasilan yang diinginkan. Prosedur berkenaan dengan bagaimana
cara penilaian itu dilakukan. Sedangkan alat
penilaian berkenaan dengan instrumen dalam bentuk soal-soal yang akan
diujikan pada warga belajar.
Pembelajaran
di luar kelas dapat optimal bisa kita
ukur dengan aspek-aspek yang harus ada dan terlaksana pada saat proses
pembelajaran tersebut . Adapun aspe-aspek tersebut adalah :
1. Pengalaman nyata .
2. Kerja sama , saling menunjang
3. Gembira, belajar dengan bergairah
4. Penbelajaran terintegrasi
5. Menggunakan berbagai sumber
6. Siswa aktif dan kritis
7. Menyenangkan , tidak membosankan
8. Sharing dengan teman
9. Guru kreatif
Pembelajaran
di dalam kelas sering membuat siswa
bosan dan terkesan monoton . Maka sudah saatnya kita memberi kesempatan pada siswa seluas-luasnya untuk
mengembangkan pemikirannya , memberi ruang / wahana sifat ingin tahu siswa ,
dan posisikan kita sebagai fasilisator , motivator , dan inspirator bagi siswa
. ( Selamat Mencoba ) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar