KURIKULUM
2013
MEMBENTUK ANAK BANGSA
YANG
CERDAS DAN BERBUDAYA
Disusun Oleh :
WARSITO
KEPALA SEKOLAH SDN 02 SELOKATON
KEC. GONDANGREJO . KAB, KARANGANYAR
Kehadiran
kurikulum 2013 yang sampai sekarang masih ada saja yang pro dan kontra membuat
saya semakin tergelitik untuk menulis tentang kurikulum ini . Pada dasarnya
perubahan mind set pada diri tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sangatlah
utama mengingat bahwa pendidikan itu akan selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman dan dengan adanya perkembangan tersebut maka akan sangat
dekat sekali dengan yang namanya perubahan . Sikap terbuka pada diri para
tenaga pendidikan menjadi kunci utama keberhasilan dari implementasi kurikulum
2013 yang merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya . Kurikulum 2013 mengedepankan dan mengutamakan
perubahan sikap dan karakter pada penilaiannya. Apapun pengetahuan dan
keterampilan yang diberikan kepada peserta didik, muaranya adalah perubahan
sikap dan karakter ke arah yang lebih baik dari peserta didik tersebut .
Namun
dilapangan masih banyak pertanyaan
yang terlontar, mungkinkah bisa kurikulum ini diterapkan? Kenapa beban
guru semakin berat dengan banyaknya penilaian-penilaian yang harus diberikan?
Mampukan kita merubah karakter peserta didik secara langsung? Apakah tidak
terlalu berat muatan kurikulum ini? Dan masih banyak lagi pertanyaan–pertanyaan
yang terlontar dari masyarakat maupun dari tenaga pendidik sendiri. Semua itu
akan menjadi berbeda bila semau guru telah memahami secara mendalam tentang konsep dari kurikulum 2013
serta bagaimana implementasinya . Maka disini kami paparkan tentang 4 penekanan
antara kurikulum sebelumnya dengan penekanan kurukulum 2013 agar kita lebih
mempunyai gambaran akan implementasinya sehingga akan menambah keyakinan kita
akan kehebatan dari kandungan kurikulum 2013 . Penekanan tersebut adalah :
PENEKANAN KURIKULUM SEBELUMNYA
|
PENEKANAN KURIKULUM 2013
|
Terjadi
pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap , pembentuk ketarmpilan , dan
pembentuk pengetahuan ( focus pada ranah kognitif )
|
Semua
mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap , ketarmpilan
dan pengetahuan ( Fucos Pada afektif/karakter )
|
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran (parsial pada KTSP),
|
Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai (holistik antar mata pelajaran)
|
individual teacher
|
Terjadi team teaching
|
Evaluasi bersifat kuantitatif
|
Evaluasi (proses) bersifat kuantitatif
dan kualitatif.
|
Melalui pendidikan yang bermutu dengan penerapan
Kurikulum 2013 yang dilaksanakan secara bertahap, guru dituntut kreatif bisa
mengintegrasikan semua mata pelajaran sebagai pembelajaran kepada peserta
didik. Pada kurikulum ini digunakan pendekatan ilmiah (scientific
appoach). Para guru harus bisa mengajak peserta didik untuk
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasikan,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan materi sebagai implementasi
pengetahuan pada Kurikulum 2013. Peserta didik diharapkan memiliki
karakter kedisiplinan untuk saling menghargai, menghormati, serta toleransi
terhadap sesama dalam rangka ke Bhinekaan.
Nah ..., kurikulum 2013
sangatlah ideal untuk mampu menciptakan generasi masa depan yang tidak hanya
cerdas otaknya, tetapi juga cerdas emosional, sosial dan spiritualnya. Hal ini
terlihat dari pengintegrasian nilai – nilai karakter kedalam proses
pembelajaran bukan hanya sebuah tulisan dalam rencana kurikulum seperti
kurikulum sebelumnya. Pendekatan pembelajaran mengajak peserta didik untuk
menambah pengetahuan baru berdasarkan pengalaman belajar yang didapatkan di
kelas, lingkungan sekolah dan masyarakat juga dapat mendekatkan peserta didik
pada kultur budaya yang adi luhung di
negara kita ini . Dalam kurikulum 2013, guru merupakan sebuah “Kunci utama”
dalam dalam implementasi kurikulum harus benar – benar harus di berdayakan dan
dituntut harus paham tentang substansi kurikulum dan pengimplementasiannya
dalam proses pembelajaran .
Untuk itu seorang guru
harus memahami sepenuhnya dalam konstruk dan isinya Kurikulum 2013 yang mementingkan terselenggaranya proses pembelajaran
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif. Proses belajar yang dilakukan dengan menggunakan
pendekatan ilmiah (scientific
approach) dengan
penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk. Struktur Kurikulum terdiri
dari : Kompetensi Inti yaitu: (1)
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; (2) Kompetensi
Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; (3) Kompetensi Inti-3(KI-3) untuk
kompetensi pengetahuan; dan (4)
Kompetensi Inti-4(KI-4) untuk kompetensi ketrampilan.
Sedangkan istribusi penanaman
nilai-nilai utama dalam tiap mata pelajaran dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pendidikan
Agama: Nilai utama yang ditanamkan antara lain: religius, jujur, santun,
disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan
kewajiban, kerja keras, dan adil.
2. Pendidikan
Kewargaan Negara: Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,
mengahargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain.
3. Bahasa
Indonesia: Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri,
bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis.
4. Ilmu
Pengetahuan Sosial: Nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur,
kerja keras.
5. Ilmu
Pengetahuan Alam: Ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin,
mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
6. Bahasa
Inggris: Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerja sama,
patuh pada aturan sosial
7. Seni
Budaya: Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain,
ingin, jujur, disiplin, demokratis
8. Penjasorkes:
Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri, mandiri,
mengahrgai karya dan prestasi orang lain
9. TIK/Ketrampilan:
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan
menghargai karya orang lain.
10. Muatan
Lokal: Menghargai kebersamaan, menghargai karya orang lain, nasional, peduli.
Bagaimana kesemuanya diaplikasikan?
Setiap nilai utama tersebut dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran mulai dari
kegiataneksplorasi, elaborasi, sampai dengan konfirmasi.
Kurikulum
2013 sangatlah ideal untuk mampu menciptakan generasi masa depan yang tidak
hanya cerdas otaknya, tetapi juga cerdas emosional, sosial dan spiritualnya.
Hal ini terlihat dari pengintegrasian nilai – nilai karakter kedalam proses
pembelajaran bukan hanya sebuah tulisan dalam rencana kurikulum seperti
kurikulum sebelumnya. Pendekatan pembelajaran mengajak peserta didik untuk
menambah pengetahuan baru berdasarkan pengalaman belajar yang didapatkan di
kelas, lingkungan sekolah dan masyarakat juga dapat mendekatkan peserta didik
pada kultur masyarakat dan bangsanya yang tepat ditetepkan ketika dunia
pendidikan di Indonesia tengah mengalami “gagap budaya”.. Untuk memberi gambaran yang lebih
jelas akan sasaran pencapaian kompetensi sikap pada implementasi kurikulum 2013
disini saya tampilkan grafik kesimbanagan sebagai berikut :
Jadi nantinya guru tidak perlu takut akan tambahnya
kegiatan dalam penialian , karena nantinya guru tidak lagi melakukan penilain
untuk masing-masing mata pelajaran dikarenakan penilaian akan menjadi satu yang
terfocus pada penilaian tiga ranah afektif , kognitif dan psikomotor . Dengan
kedalaman penilaian pada ranah sikap disini akan sangat membantu dalam
pembentukan karakter bangsa . Pendidikan
berkarakter pada Kurikulum 2013, diharapkan akan mengubah wajah bangsa
Indonesia ke depan. Diharapkan setelah dijalankannya kurikulum ini, tidak
akan ada lagi remaja-remaja yang anarkis, tawuran antar pelajar , dan perbuatan-perbuatan yang bertentangan
dengan hukum lagi. Kenapa? Karena ana-anak didik kita dari awal telah dididik
untuk menjadi seorang individu yang berkarakter positif, berkata santun,
berlaku jujur, bertanggung jawab, bekerja keras, disiplin, religius, terampil,
aktif, kreatif dan masih banyak karakter positif lainnya yang akan ditanamkan
dalam pelaksanaan kurikulum ini. Dalam kurikulum ini juga tidak ada rangking
dan juara dalam kelas, karena setiap individu itu adalah juara di bidangnya
masing-masing.Semoga bermanfaat ...amien ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar