MERUBAH MINDSET GURU
SEBAGAI PENENTU ARAH KURIKULUM 2013
Disusun
Oleh :
WARSITO
,S.Pd
Kepala
SD Negeri 02 Selokaton
kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar
Mind Set (Pola Pikir) adalah inti
dari Self Learning atau pembelajaran diri. Inilah yang menentukan bagaimana
kita memandang sebuah potensi, kecerdasan, tantangan dan peluang sebagai sebuah
proses yang harus diupayakan dengan ketekunan, kerja keras, komitmen untuk
tercapainya kebehasilan visi dan tujuan hidup kita. Mind set terbentuk dari berbagai
kondisi, situasi, alamiah ataupun bentukan khusus, dari keluarga, adat, budaya,
pendidikan, pergaulan, pengetahuan, agama dan hukum. Mind set bisa berubah
sesuai dengan waktu karena adanya interaksi dengan lingkungan, budaya,
pengetahuan, pergaulan di luar lingkupnya .
Perubahan kurikulum, di
mana pun, sebetulnya hampir sama, selalu membutuhkan penyesuaian pola pikir
para pemangku kepentingan (stake holders). Yayasan, kepala sekolah, guru
satuan pendidikan dan pengawas sekolah perlu memahami perubahan kurikulum
itu. Demikian pula yang terjadi pada Kurikulum 2013 ini, akan sukses bila ada
perubahan paradigma, atau lebih tepatnya mindset para guru dalam proses
pembelajaran. Substansi perubahan dari Kurikulum 2006 (KTSP) ke Kurikulum 2013
ini adalah perubahan proses pembelajaran, dari pola pembelajaran ala bank,
yaitu guru menulis di papan tulis dan murid mencatat di buku serta guru menerangkan
sedangkan murid mendengarkan, menjadi proses pembelajaran yang lebih
mengedepankan murid melakukan pengamatan, bertanya, mengeksplorasi,
mencoba, dan mengekspresikannya.
Proses pembelajaran yang
mendorong siswa untuk aktif tersebut hanya mungkin terwujud bila mindset guru
telah berubah. Mereka tidak lagi memiliki pemikiran bahwa mengajar harus di dalam
kelas dan menghadap ke papan tulis. Mengajar bisa dilakukan di perpustakaan,
kebun, tanah lapang, atau juga di sungai. Media pembelajaran pun tidak harus
buku, alat peraga, atau komputer. Tanam-tanaman dan pohon di kebun, sungai, dan
sejenisnya juga dapat menjadi media pembelajaran.
Proses pembelajaran yang
mendorong siswa untuk aktif tersebut hanya mungkin terwujud bilamindset guru
telah berubah,” Kegagalan mengubah mindset guru akan menjadi
sumber kegagalan implementasi Kurikulum 2013.
Perubahan
mendasar pada kurikulum 2013 dapat ditarik benang merahnya , adalah sebagai
berikut:
1. Dulunya sumber ilmu bahwa Sekolah Adalah Segala-galanya menjadi Sekolah, Keluarga,
1. Dulunya sumber ilmu bahwa Sekolah Adalah Segala-galanya menjadi Sekolah, Keluarga,
Pergaulan Sosial (Society)
2. Siswa menghafal menjadi Berpikir
3. Siswa pasif (passive) menjadi tegas (Assertive)
4. Penilaian berpatokan IQ /kepintaran menjadi proses/perkembangan pengetahuan,
2. Siswa menghafal menjadi Berpikir
3. Siswa pasif (passive) menjadi tegas (Assertive)
4. Penilaian berpatokan IQ /kepintaran menjadi proses/perkembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap
5. Siswa belajar karena takut, menjadi belajar menyenangkan dan enjoy.
6. Nilai didasarkan hanya pada kertas ujian, menjadi didasarkan sikap dan aktivitas
7. Materi terpisah, menjadi terintegrasi
8. Berubah dari mindset “apa yang kita punya” menjadi “apa yang kita kembangkan
5. Siswa belajar karena takut, menjadi belajar menyenangkan dan enjoy.
6. Nilai didasarkan hanya pada kertas ujian, menjadi didasarkan sikap dan aktivitas
7. Materi terpisah, menjadi terintegrasi
8. Berubah dari mindset “apa yang kita punya” menjadi “apa yang kita kembangkan
Karena para guru ada yang sudah
berpuluh tahun mengajar, mengubah mindset guru, bukanlah perkara gampang.
Kemdikbud perlu bekerja ekstra untuk benar-benar menyosialisasikan Kurikulum
2013 dan melakukan training ke sekolah-sekolah yang telah siap
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Proses
pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif tersebut hanya mungkin terwujud
bila mindset guru telah berubah. Kurikulum 2013 menekankan pola pikir baru dalam
sistem pendidikan selama ini. Jika sebelumnya pendidik menjelaskan dan menulis
di papan tulis, kemudian peserta didik cenderung mendengar dan mencatat, kini
perubahan lebih menekankan kepada peserta didik yang aktif dengan cara
mengamati, bertanya, bereksplorasi, mencoba, dan mengekspresikan.
Dalam eksekusinya,
kesuksesan dari pelaksanaan perubahan akan Kurikulum 2013 ini sendiri akan
sangat bergantung pada pendidik yang harus memulai pembiasaan. Pembiasaan
mindset atau cara berpikir baru yang benar-benar segar sehingga paradigma
belajar selama ini dapat diubah untuk selanjutnya menciptakan suasana
pembelajaran yang lebih efektif dan sejalan dengan tujuan Kurikulum 2013. Untuk
keberhasilan penerapan Kurikulum 2013, jalan satu-satunya harus mengubah
mindset guru. Karena muatan Kurikulum 2013 semuanya mengalami perubahan. Mulai
dari sistem pengajaran, buku, kinerja guru, dan lain sebagainya. Maka dari itu pentingnya
mengubah mindset guru, bila belum diubah penerapan kurikulum akan sia-sia saja.
Jadi sangat percuma kurikulum 2013 diimplementasikan, kalau mindset guru masih
belum ada perubahan .Dalam penerapan Kurikulum 2013 ini guru tidak
lagi yang aktif melainkan anak didik itu sendiri yang akan aktif nantinya.
dalam Kurikulum 2013 ini, seorang guru bukan lagi menyuapin anak didiknya
seperti menulis di papan tulis dan anak didiknya mencatat. Akan tetapi
sebaliknya justru murid lah yang aktif belajar dan tidak disuapin lagi oleh
guru.Semoga Bermanfaat ....,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar