Efektifitas Pelatihan .
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran
yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk
meningkatkankan kinerja karyawan. Menurut pasal 1 ayat 9 Undang-undang No. 13
tahun 2003, Ketenagakerjaan, pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut
proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang
lebih mengutamakan pada praktik daripada teori. Sementara itu keterampilan
adalah meliputi pengertian physical skill, intelectual skill, social skill,
managerial skill dan lain-lain. Sasaran pelatihan yang dapat dirumuskan dengan jelas
akan bermanfaat dalam :
a. Menjamin konsistensi dalam menyususn program pelatihan
yang mencakup materi, metode, cara penyampaian, sarana pelatihan;
b. Memudahkan komunikasi antara penyusun program
pelatihan dengan pihak yang memerlukan pelatihan.
c. .Memberikan kejelasan bagi peserta tentang apa yang
harus dilakukan dalam rangka mencapai sasaran;
d. Memudahkan penilaian peserta dalam mengikuti
pelatihan;
e. Memudahkan penilaian hasil program pelatihan.
f.
Menghindari kemungkinan konflik antara penyelenggara dengan orang yang
meminta pelatihan mengenai efektifitas pelatihan yang diselenggarakan.
Tujuan
atau sasaran dari pelatihan dan pengembangan pada dasarnya dapat dikembangkan
dari serangkaian pertanyaan sebagai berikut :
a. Keefektifan/Validitas Pelatihan
Apakah peserta memperoleh keahlian, pengetahuan dan
kemampuan selama pelatihan.
a. Keefektifan pengalihan/transfer ilmu pengetahuan
Apakah pengetahuan, keahlian atau kemampuan yang
dipelajari dalam pelatihan dapat meningkatkan kinerja dalam melakukan tugas.
b. Keefektifan/validitas intraorganisasional
c. Apakah kinerja pekerjaan dari grup baru yang menjalani
program pelatihan di perusahaan yang sama dapat dibandingkan dengan kinerja
pekerjaan dari grup sebelumnya.
d. Keefektifan/validitas interorganisasional
Dapatkah suatu program pelatihan yang diterapkan di
stu perusahaan berhasil di perusahaan yang lain.
Tujuan
dari pelatihan dan pengembangan adalah :
a).
Untuk meningkatkan kuantitas output
b).
Untuk meningkatkan kualitas output
c).
Untuk menurunkan biaya limbah dan perawatan
d). Untuk
menurunkan jumlah dan biaya terjadinya kecelakaan
e).
Untuk menurunkan turnover, ketidakhadiran kerja serta meningkatkan kepuasan
kerja.
f).
Untuk mencegah timbulnya antipati karyawan.
Dengan demikian, kegiatan pelatihan pada dasarnya
dilaksanakan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dari orang-orang yang
mengikuti pelatihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud disini adalah dapat
berupa bertambahnya pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap dan
perilaku. Oleh karena itu sasaran pelatihan dapat dikategorikan ke dalam
beberapa tipe tingkah laku yang diinginkan, antara lain :
a. Kategori psikomotorik, meliputi pengintrolan otot-otot
sehingga orang dapat melakukan gerakan-gerakan yang tepat. Sasarannya adalah
agar orang tersebut memiliki keterampilan fisik tertentu.
b. Kategori
afektif, meliputi perasaan, nilai dan sikap. Sasaran pelatihan dalam kategori
ini adalah untuk membuat orang mempunyai sikap tertentu.
a. Kategori kognitif, meliputi proses intelektual seperti
mengingat, memahami, dan menganalisis. Sasaran pelatihan pada kategori ini
adalah untuk membuat orang mempunyai pengetahuan dan keterampilan berpikir.
Pada dasarnya pelatihan mencakup beberapa aspek dari
ketiga kategori diatas, sebagai contoh untuk mencapai tingkat psikomotorik tertentu
diperlukan belajar pada ktegori afektif dan kognitif. Demikian pula halnya pada
aspek kogitif menjadi perhatian utama, belajar pada kategori psikomorik dan
afektif turut berperan. Selain itu, perlu pula diketahui jenis sasaran
pelatihan sehingga setiap pelatihan yang diselenggarakan akan mencapai sasaran
:
a. Berdasarkan tingkatannya
1)
Sasaran primer, sasaran ini merupakan inti dari program pelatihan. Sasaran
primer ini sangat penting karena akan memberikan arti kejelasan dan kesatuan
atas segala kegiatan pelatihan berlangsung.
2)
Sasaran sekunder, sasaran ini dari masing-masing pelajaran dalam suatu
program pelatihan. Sasaran sekunder ini sesungguhnya sebagai penjabaran lebih
lanjut dan sekaligus merupakan bagian integral dari sasaran primer.
b. Bedasarkan kontennya
1)
Berpusat pada kegiatan instruktur, yaitu menggambarkan apa yang dilakukan
instruktur selama pelatihan dilaksanakan.
2)
Berpusat pada bahan pelajaran, yaitu menggambarkan bahan yang disampaikan
dalam pelatihan.
3)
Berpusat pada kegiatan peserta, yaitu menggambarkan kegiatan yang dilakukan
peserta selama pelatihan.
Efektifitas adalah Menjadi
sangat penting sekali akan desain pelatihan / sosialisasi terhadap para tenaga
pendidikan yang akan langsung melaksanakan kurikulum ini dengan desain yang
dibuat dengan efektif dan efisian . Kemandirian para peserta pada saat
mengikuti pelatihan harus lebih ditekankan sehingga masing-masing peserta akan
mendapatkan pengalaman langsung dalam memahami isi dari kurikulum 2013 . Hal
ini tentunya sangat berkaitan erat dengan kemampuan para
fasilisator dalam mendesain kegiatan pelatihan , sehingga kompetensi yang harus dikuasai oleh para peserta
pelatihan benar-benar tercapai . Adapun kompetnsi tersebut adalah :
a.
Memiliki sikap
yang terbuka untuk menerima Kurikulum
2013.
b.
Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.
c.
Memiliki pemahaman
yang mendalam
tentang Kurikulum
2013 (rasional,
elemen
perubahan, SKL, KI
dan KD, serta strategi
implementasi).
d.
Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.
e.
Memiliki
keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu
pada Kurikulum 2013.
f.
Memiliki keterampilan
mengajar dengan
menerapkan pendekatan Scientific secara
benar.
g.
Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.
h.
Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar,
dan
santun.
Dari kegiatan pelatihan hasil kinerja para
peserta pelatihan juga harus terwujud agar para peserta pelatihan mandapatkan
pengalaman langsung dan mempunyai gambaran yang lebih jelas akan
implementasinya .Adapun hasil kinetrja yang harus mendapat perhatian dan harus
benar-benar terwujud yang tetap mementingkan kemandirian peserta antara lain
adalah :
a. Analisis SKL, KI, KD untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1 semester.
b. Analisis buku siswa
dan
buku guru untuk
jenjang dan
mata
pelajaran
sesuai beban tugasnya, selama 1 semester.
c. Contoh RPP untuk
jenjang dan
mata
pelajaran sesuai beban
tugasnya, selama 1 semester.
a. Contoh instrumen penilaian untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1
semester. ( bersambung .....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar