Best Prastice SD Negeri 01 Kragan
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang .
Batik
secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII
yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih
didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah
perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan
binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai
awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui
penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik
tulis seperti yang kita kenal sekarang ini..
Jenis
dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya
sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam.
Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya
berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri..
Kemajuan tehnologi dan informasi yang begitu pesat
menuntut kita sebagai pendidik untuk berusaha memberi bekal lulusan yang tidak
hanya cukup kompeten tetapi diharapkan menghasilkan lulusan yang handal dan
unggul dalam life skill .Untuk itu setiap lembaga sekolah diwajibkan membuat
suatu program keunggulan lokal yang pada penerapannya ilmunya dapat membentuk
kompetensi kecakapan dan kemandirian kerja . Dengan tetap berpedoman pada
prinsip penghembangan kurikulum terutama pada poin keempat yaitu Relevan dengan
Kebutuhan Hidup , maka pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan ( Stakeholders ) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan ,termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan ,
dunia usaha dan dunia kerja . Oleh karena itu , pengembangan ketrampilan
pribadi , ketrampilan berfikir , ketrampilan sosial , ketrampilan akademik ,
dan ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan .
Kondisi
lingkungan desa Kragan sekitar pada
tahun 1980an yang hampir 80% warga terutama wanita mempunyai kegiatan produksi
Batik Tulis , sekarang ini mulai ditinggalkan para pengrajin Batik Tulis
dikarenakan perkembangan produksi batik yang semakin modern dan dapat
menghasilkan produk dalam jumlah besar . Sedikti demi sedikit jumlah para
pengrajin Batik Tulis di Desa Kragan mulai berkurang bahkan untuk saat ini
tinggal beberapa pengrajin yang masih aktif membatik .
Berangkat
dari kenyataan yang ada tersebut kami warga sekolah SD Negeri 01 Kragan
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar termotivasi untuk mengangkat
kembali ketrampilan membatik ini untuk dijadikan sebagai Progran Unggulan pada
kurikulum sekolah kami . Program yang merupakan rintisan ini telah mendapat
persetujuan dari seluruh warga sekolah dan komite sekolah untuk mulai
dijalankan pada tahun pelajaran 2011 / 2012 .
B.
Landasan Hukum .
Program
keunggulan lokal ini kami susun berdasarkan :
- Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indinesia Nomor 4301 )
- Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496 0
- Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah .
- Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah .
- Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor 22 dan 23 .
C.
Tujuan
Dengan memperhatikan uraian dari latarbelakang di atas
maka program ini Merupakan salah satu pengembangan kurikulum SD Negeri 01
Kragan yang bertujuan ;
- Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi siswa yang cakap , kreatif , tanggap akan perkembangan jaman dan kebutuhan lingkungan .
- Mengembangkan ketrampilan pribadi , ketrampilan berfikir , ketrampilan sosial dan ketrampilan akademik .
- Menegakkan lima pilar dalam belajar yaitu ; (a) Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,( b) Belajar untuk memahami dan menghayati , ( c) Belajar untuk melaksanakan dan berbuat secara efektif ,( d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain , ( e ) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri , melalui proses pembelajaran yang aktif , kreatif , efektif dan menyenangkan .
- Mendayagunakan potensi alam , sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan .
- Memberi bekal kecakapan hidup atau “ life skill “ agar siswa dapat menghadapi tantangan jaman dan mampu memecahkan masalah atau problem kehidupan .
- Menghasilkan lulusan yang berwawasan kemandirian akan dunia usaha dan dunia industri .
- Menghargai dan mencintai Khasanah budaya Tradisional Indonesia khususnya Batik Tulis .
D.
Sasaran
Dari
tujuan yang telah tersusun di atas , maka sasaran dari program unggulan SD
Negeri 01 Kragan adalah sebagai berikut :
- Seluruh siswa SD Negeri 01 Kragan memperoleh bekal yang sesuai dengan harapan semua pihak terutama para pemangku kepentingan .
- Seluruh tenaga pendidik dan kependidikan SD Negeri 01 Kragan .
- Komite sekolah beserta anggotanya
- Orangtua peserta didik / wali serta warga masyarakat sekitar lingkungan sekolah .
- Stakehollder atau para pemakai lulusan .
E.
Manfaat
Manfaat dari program unggulan SD Negeri 01 Kragan ini diharapan ;
- Membawa dampak positif terhadap dunia pendidikan terutama gambaran tentang aktualisasi potensi peserta didik .
- Dapat mengangkat potensi daerah yang ada yang berwawasan dunia usaha dan dunia industri .
- Dapat menambah khasanah pengetahuan budaya tradisional Indonesia terutama dunia batik .
- Dapat menanamkan pada diri peserta didik rasa cinta akan kekayaan budaya tradisional Indonesia terutama dunia batik .
- Dapat menjadi bekal dasar pada diri peserta didik untuk aktualisasi potensi diri yang bisa dijadikan modal peningkatan kesejahteraan di masa yang akan datang .
- Menumbuhkan daya inovasi , kreasi, dan motivasi untuk berkarya .
- Dapat sebagai penyumbang Ilmu Pengetahuan di dunia pendidikan khususnya pengembangan kurikulum pendidikan dasar yang berbasis ketrampilan proses .
- Dapat sebagai sumber inspirasi bagi para pelaku pendidikan untuk menciptakan dan menemukan program unggulan baru yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan .
- Dapat memberi sumbangan dalam rangka perintisan penanggulangan kenakalan remaja dan pengangguran .
BAB II
BEST PRACTICE SD NEGERI 01 KRAGAN
A.
Pendidikan Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup atau “Life Skill” merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi, mau dan mampu memecahkan problem kehidupan. Kecakapan ini lebih
luas dibanding keterampilan kerja (vocational)
karena mencakup kecakapan hidup keseharian yang tidak hanya terkait langsung
dengan suatu pekerjaan tertentu. Hal ini sejalan dengan prinsip pengembangan
dan pelaksanaan kurikulum seperti yang tertuang dalam Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006).
Diuraikan dalam
Kerangka Dasar Kurikulum bahwa salah satu prinsip pengembangan kurikulum
adalah: Relevan dengan kebutuhan kehidupan (poin d). Hal ini berarti,
pengembangan kurikulum harus menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, dunia usaha dan dunia
kerja, atau bagi peserta didik/siswa bisa kehidupan dalam lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, pendidikan berorientasi
pada kecakapan hidup (life skill) sangat
dibutuhkan untuk mempersiapkan peserta didik dengan bekal kecakapan hidup, baik
untuk mengurus dan mengendalikan dirinya sendiri, untuk berinteraksi di
lingkungan sekolah dan masyarakat maupun kecakapan untuk bekerja.
Kecakapan hidup terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:
1.Kecakapan
personal (personal skill), terdiri dari:
a.
Self Awareness, diantaranya meliputi:
- Penghayatan
diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagai
anggota
masyarakat/warga negara
- Menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki
- Menggunakan kelebihan dan kekurangan untuk meningkatkan
diri serta
lingkungannya.
b.
Thinking Skill (kecakapan
berpikir rasional), diantaranya yaitu:
- Menggali
dan menemukan informasi (information
searching)
- Mengolah
informasi dan mengambil keputusan (information
processing
and decision making)
-
Memecahkan masalah secara kreatif (creative problem solving)
2.
Kecakapan
sosial / kecakapan antar personal (social
skill/inter-personal skill), diantaranya meliputi:
-
Kecakapan
berkomunikasi dengan empati, penuh pengertian, dua arah, serta menumbuhkan
hubungan harmonis (communication skill )
-
Kecakapan
bekerjasama (collaboration skill)
3.
Kecakapan
Akademik/kemampuan berpikir ilmiah (academic
skill), diantaranya meliputi:
-
Kecakapan
mengidentifikasi variabel dan menjelaskan hubungan antara variabel tersebut
-
Kecakapan
merumuskan hipotesis
-
Kecakapan
merancang dan melaksanakan penelitian
4.
Kecakapan
vokasional/kecakapan kejuruan (vocational
skill), adalah:
Kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu
yang terdapat di masyarakat.
Bagan
Pembagian Jenis Kecakapan Hidup:
B. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal sekolah SD Negeri 01 Kragan merintis dan mengangkat potensi
daerah yang telah mulai ditinggalkan masyarakat sekitar yaitu tentang BATIK TULIS .Kegiatan ini telah
kami bicarakan dengan Komite Sekolah dan dewan guru dan sepakat untuk diadakan
perintisan . Kegiatan ini akan kami adakan penambahan jam diluar jam
pelajaran regular. Kegiatan
tersebut kami programkan pada kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
seminggu dua kali
pada jam 15 .00 – 17 .00 Wib dan
harinya akan kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi , karena berkaitan dengan nara sumber yang
akan membimbingnya .
C. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil
Kegiatan
ini sebagai program pengembangan diri yang dilaksanakan pada sore hari diluar
jadwal reguler harian seminggu dua kali
. Untuk tahap menggambar desain di implementasikan pada mata pelajaran
Seni Budaya dan Ketrampilan pada jam
reguler bersama guru pembimbing
dibantu guru kelas . Sedangkan pada tahap praktek melukis dikain batik dengan
malam ( nyorek ) dilakukan pada jadwal
sore hari . Kegiatan ini wajib dikikuti
bagi siswa kelas IV , V , dan VI .
Pengadaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ini adalah dari dana BOS dan
parstisipasi semua guru dan warga dalam bentuk bimbingan praktek membatik . Tahap-tahap
produksi batik adalah sebagai berikut :
- Langkah awal .
Diawali dengan pengenalan tentang batik dan peralatan
yang dibutuhkan dalam membuat batik tulis
Berikut peralatan pada batik tulis .
1. CANTING
.
A . Canthing cecek . B. Canthing Pola C. Canthing carat . D. Canting oser
1.
Kompor
Batik 2.
. Wajan batik
2.
Gawangan
3.
Malam
- Membuat desain batik pada buku gambar dengan corak yang sederhana dan peserta didik praktek membuatnya . Sebelum praktek langsung membuat desain pada kain diawali dengan menjiplak gambar yang telah dibuat siswa pada kain .
Contoh desain / gambar yang ditiru oleh peserta didik :
Pembimbing Desain Batik Sedang
Menunjukkan Gambar Desainnya
Siswa menggambar desain Batik
Kekain yang akan dibatik
- Latihan membuat desain pada kain langsung dengan corak yang dicontohkan oleh pembimbing .
Kegiatan peserta didik dalam mendesain / menggambar
langsung pada kain .
Memindahkan desain batik dari
kertas kekain
Pengerjakan dengan sistem kelompok
- Belajar memasak malam dan dilanjutkan cara menggunakan alat lukis ( canting ) dengan berbagai model corekkan sesuai dengan fungsi masing-masing alat lukis ( canting ) . Kegiatan peserta didik dalam proses nyorek / melukis batik dengan malam pada desain yang telah dibuat .
Ibu Sapari Pembimbing Nyorek
sedang memberi contoh Proses Pencorekan
Siswa Praktek nyorek ke kain dengan bimbingan pembimbing
Siswa Putra juga ikut karena ini program wajib tuk kelas
IV , V , dan VI
- pekerjaan peserta didik dari nyorek .
Siswa Melanjutkan sendiri pekerjaan kelompok dengan
pengawasan pembimbing
- Proses pencucian / pelorotan
Proses ini dilakukan setelah semua desain / gambar yang
harus ditutup dengan malam selesai . Pada tahap ini dilakukan juga pewarnaan
untuk satu warna yang dinakan dengan babar . Bila menginginkan dalam satu kain
terdiri dari berbagai warna maka proses akan dimulai lagi dari nyorek . Jadi
bila menginginkan ada 3 warna dalam satu kain maka dilakukan juga 3 tahap pencorekan
dan pencucian/ pembabaran dan pewarnaan .
- Para petugas kegiatan .
Pembimbing desian batik : Ibu Sri
Darwanti dan Ibu Ely Setyawati
Petugas Bagian Logistik : Bapak
Sriyatno , S.pd ; Ibu Siti Maryam ; dan Ibu Siti Markamah .
Tenaga yang kami siapkan untuk
peoses pencucian / babar :
Bpk Suparno,S.Pd ; Bpk Sutarman ;
Bpk Sarijo ; dan Bpk Nasran
Tenaga Ahli Perbatikkan /
Pembimbing Batik : Bpk Sapari dan istrinya
Kepala Bagian Promosi dan
Pemasaran he ..he .. he ...............
SIAPA YANG MAU PESAAAN........ ? , KAMI SIAAAP
........DAN DIJAMIN PUAASSS .......!
- Serba – serbi Kegiatan .
Saking
antusiasnya membatik dan dak sabar nunggu anak-anak pada nyoba batik dikertas
tuh.... ?! Yang rukun yaa..... dan sabaaarrrr semua kebagian kook .
Ya aaampuuunnn
masak dasi pramuka di batik sih dik ... ?
Serius buanget ya .. ? Baguuus ... terus berkarya ya ...
!
PASUKAN PENGGERAK KEGIATAN SIAP SUKSESKAN PROGRAM
UNGGULAN BATIK TULIS .
AYOOO .... TERUS MAJUUU .......!
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Jika melihat dari sejarah batik Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain
untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia
zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan
hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena
banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini
dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat
terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah
tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya
pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik
wanita maupun pria.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari program
unggulan sekolah kami terutama
menghasilkan lulusan yang berwawasan kemandirian akan dunia usaha dan
dunia industri dapat tercapai . Kegiatan awal yang telah kami laksanakan
semakin memotivasi kami bahwa program ini dapat berjalan dengan baik atas
dukungan dari semua pihak yang berkepentingan . Melihat begitu antusias peserta
didik dalam mengikuti kegiatan ini menjadi kekuatan bagi kami untuk lebih
meningkatkan pelayanan dalam program ini . Rasa kebersamaan dan kekeluargaan
merupakan kekuatan yang tiada tandingnya dalam rangka mencapai tujuan bersama .
B.
Saran
Dalam
pelaksanaan program ini memang banyak sekali tantangan dan hambatan yang kami
hadapi , baik tantangan internal maupun external yang secara tidak langsung
dapat berpengaruh terhadap kelancaran dan kesuksesan pelaksaan program ini .
Semangat dan komitmen yang satu dari seluruh warga sekolah menjadi kekuatan
bagi kami untuk menghadapi tantangan dan
memanfaatkan peluang yang ada . Kami menyadari bahwa setiap bentuk kebijakan
tidak selalu berjalan mulus , melainkan pasti akan ada tantangan dan hambatan
yang akan ditemui . Tapi dari semua itu merupakan justru menambah rasa
kebersamaam kami dalam usaha mewujudkan kegiatan ini agar berjalan dengan baik
sesuai dengah tujuan yang akan dicapai .
Dalam
pelaksanaan program ini kami sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak baik
dari segi materiael maupun spirituel .
Semangat , etos kerja dan rasa cinta
serta pengabdian terhadap profesi merupakan pondasi yang kuat untuk maju .
Sekolah sebagai pusat kebudayaan maka setiap tenaga pendidik mempunyai tugas
mengembangkan empat aspek kegiatan yaitu pengambangan logika , etika , estetika
, dan praktika .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar