BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan di era globalisasi mengarah pada semakin ketatnya persaingan di sektor industri. Daya saing tidak lagi ditentukan oleh keberadaan kekayaan alam, modal, atau aset berwujud, melainkan juga berdasarkan kemampuan untuk melaksanakan perencanaan yang matang, penguasaan pengetahuan dan teknologi, dan pola, metode serta proses kerja yang yang berdaya dan berhasil guna.
Bicara tentang sumber daya manusia
tentu tidak lepas dari manusianya sendiri beserta dengan atribut-atributnya
uniknya dari aspek fisik hingga aspek psikologis. Untuk itu dunia pendidikan
merupakan faktor penentu dalam mempersiapkan sumber daya tersebut . Perancangan
kurikulum yang berbasis Tehnologi Informasi dan Komunikasi sangat diperlukan
dalam menghadapi tantangan global dunia Tehnologi modern ini . setiap lembaga
pendidikan dituntut untuk berusaha mempersiakan mutu lulusan yang dapat
menghadapi tantangan tersebut dan dapat outcam di dunia usaha dan dunia
industry modern . Sekolah sebagai control social harus peka terhadap perubahan
social terutama yang mengarah pada kemajuan Ilmu pengetahuan dan tehnologi .
Untuk mengantisipasi hal tersebut
diperlukan suatu perencanaan pembelajaran yang berbasis Tehnologi Informasi dan
Komunikasi yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar
dan kemampuan dasar siswa .
Lebih lanjut Sukmadinata ( 1988 )
mengatakan bahwa peranan teknologi dalam pendidikan khususnya kurikulum dan
pengajaran ada dua bentuk, yaitu dalam bentuk perangkat lunak ( software )
dan perangkat keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras
dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat ( tolls technology)
sedangkan teknologi perangkat lunak disebut teknologi sistem ( system
technology) . Dewasa ini di Indoneasia terdapat sejumlah media komunikasi yang
berpengaruh dalam bidang pengembangan kurikulum pendidikan yang
perkembangannya sudah cukup maju dan dapat menjangkau hampir seluruh pelosok
tanah air.Berkaitan dengan itu, dimana Teknologi Informasi dan komunikasi di
Indonesaia semakin populer terutama seiring dengan lahirnya Kurikulum
Berbasis Kompetensi ( KBK ) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ).
Sementara itu Abdulhak ( 2006:3 )
menyatakan bahwa dari system pendidikan, kedududukan teknologi pendidikan
sebagai sarana untuk memperkuat pengembangan kurikulum terutama dalam
desain dan pengembangan, serta implementasinya. Berdasarkan uraian latar
belakang diatas, maka terlihat beberapa permasalahan mendasar yang dihadapi
dalam pengembangan program pembelajaran melalui TIK antara lain:(1).
Pelaksanaan pembelajaran dengan system konvensional belum memberikan penguatanyang
cukup significant.(2).Sistem pembelajaran belum dirancang dengan menggunakan
Grorunded Theory yang sesuai fungsi dan kebutuhan di lapangan.(3).Masih ada
sekolah atau kampus belum adanya menggunakan system pembelajaran TIK sebagaisarana
dan media dalam meningkatakan mutu pendidikan.
B
. Permasalahan.
Sesuai dengan permasalahan yang
muncul dalam rancangan program dan sistem penggunaanTIK dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut .
1.Apa fungsi dan peranan teknologi
dalam dunia pendidikan khususnya di Sekolah Dasar
2.Apa hubungan TIK dengan peningkatan
kualitas pendidikan Di Sekolah Dasar .
C.
Tujuan .
Dari
permasalahan yang ada maka tujuan penulian paper ini adalah untuk :
1. Mengetahui
sejauhmana fungsi dan peran teknologi dalam dunia pendidikan khususnya di
Sekolah Dasar.
2.
Mengetahui hubungan TIK dengan
peningkatan kualitas pendidikan Di Skolah Dasar .
BAB
II
PEMBAHASANAN
A .Pengertian Tehnologi Pembelajaran
Sejauhmana Fungsi dan Peranan
teknologi dalam Dunia pendidikan. Berikut dikemukakan beberapa definisi tentang
Teknologi Pembelajaran yang memiliki pengaruh terhadap perkembanganTeknologi
Pembelajaran.Definisi Association for Educational Communications Technology
(AECT) 1963 dinyatakan bahwa“ Komunikasi audio-visual adalah cabang dari
teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendesain,
dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar,mencakup kegiatan : (a)
mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar;(b)
penstrukturan dan sistematisasi oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan
pendidikan,meliputi : perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan
pemanfaatan dari komponenmaupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan
praktisnya adalah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif
untuk membantu pengembangan potensi pembelajar secara maksimal.”
Definisi Commission on Instruction
Technology (CIT) 1970,) “Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi
pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi
komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru,
buku teks,dan papan tulis .Bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah
televisi, film, OHP,komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak
lainnya.”“Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang,
melaksanakan, danmengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan
khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan
komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia
agar belajar dapat berlangsung efektif.”
(Definisi Silber 1970 )”Teknologi
Pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi,evaluasi,
dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan
(organisasi dan personal)secara sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan
masalah belajar”.“Definisi yang dikemukakan oleh Kenneth Silber di atas
menyebutkan istilah pengembangan.Pada definisi sebelumnya yang dimaksud dengan
pengembangan lebih diartikan pada pengembangan potensi manusia. Dalam
definisi Silber, penggunaan istilah pengembangan memuat dua pengertian,
disamping berkaitan dengan pengembangan potensi manusia juga diartikan pula
sebagai pengembangan dari Teknologi Pembelajaran itu sendiri, yang mencakup
: perancangan, produksi, penggunaan dan penilaian teknologi untuk
pembelajaran.
Dari
uraian pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran tidak
hanya diselenggarakan di dalam ruang kelas dan pada jam belajar formal. Tidak
sedikit pula guru yang telah menyelenggarakan pembelajaran yang tidak hanya
dibatasi ruang dan waktu (Modul 1). Sebelum atau setelah pembelajaran di dalam kelas
diselenggarakan, guru telah/akan menugaskan kepada siswa untuk mencari berbagai
sumber ilmu dengan berbagai cara/media sesuai dengan perkembangan teknologi
digital.
B .Model Pembelajaran Berbasis TIK:
Teori
belajar behaviorisme berpandangan bahwa proses pembelajaran terjadi sebagai hasil
pengajaran yang disampaikan guru melalui atau dengan bantuan media (alat). Sedangkan
teori belajar konstruktivisme berpandangan bahwa media digunakan sebagai sesuatu
yang memberikan kemungkinan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan. Kozma
(1991) menyatakan bahwa media dapat dibedakan dari teknologi (mekanik, elektronik,
bentuk fisik), sistem simbolik (karakter alpha-numerik, objek, gambar, suara) serta
sarana yang digunakan (radio, video, komputer, buku).
C .Kondisi prasyarat
Banyak
siswa merasa mudah memproses informasi yang berbentuk visual, sementara siswa
lainnya merasa mudah bila ada suara, tetapi ada pula sebagian siswa yang merasa
mudah apabila sumber informasi disajikan dalam bentuk teks (Anderson, 1981).
Pada dasarnya, pembelajaran diselenggarakan dengan harapan agar siswa mampu
menangkap/menerima, memproses, menyimpan, serta mengeluarkan informasi yang
telah diolahnya. Gardner (1983) mengemukakan bahwa kemampuan memproses
informasi itu dalam bentuk tujuh kecerdasan, yaitu (1) logis-matematis, (2)
spasial, (3) linguistik, (4) kinestetik-keperagaan, (5) musik, (6)
interpersonal, dan (7) intrapersonal. Media yang dapat mengakomodir
persyaratan-persyaratan tersebut adalah komputer. Komputer mampu menyajikan informasi
yang dapat berbentuk video, audio, teks, grafik dan animasi (simulasi). Disisi
lain, guru memerlukan kemampuan khusus dalam menyelenggarakan pembelajaran
berbasis TIK. Selain kemampuan, perlu pula disiapkan perangkat pendukung
kegiatan
pembelajaran berbasis TIK.
Dipandang dari berbagai sisi,
prasyarat apa saja yang diperlukan untuk penyelenggaraan
pembelajaran berbasis TIK?
Diharapkan akan diperoleh kesepakatan tentang :
1. SDM (guru)
2. Perangkat (hardware/software/Silabus/RPP)
3. Kebijakan yang mendukung terselenggaranya
kegiatan pembelajaran berbasis TIK .
D.
Pemecahan Masalah .
1. Masalah Internal
1. Masalah Internal
a. Sekolah
perlu adanya komitmen bersama untuk maju .
b. Menyiapkan program operasional pada masing-masing bidang pengajaran .
c. Pemantapan sumber daya manusia ( Tenaga Pendidik )
d. Meningkatkan pelayanan pada setiap pembelajaran .
e. Meningkatkan manajemen sumber daya manusia .
d. Memperbaiki sisi mutu pelayanan terhadap kegiatan belajar mengajar yang berbasis TIK .
2. Masalah Eksternal
a. Pengkondisian yang ditopang dengan sarana dan prasarana yang berbasis TIK .
b. Mengadakan pelatihan terhadap tenaga pendidik akan kemampuan dan kemahiran akan
b. Menyiapkan program operasional pada masing-masing bidang pengajaran .
c. Pemantapan sumber daya manusia ( Tenaga Pendidik )
d. Meningkatkan pelayanan pada setiap pembelajaran .
e. Meningkatkan manajemen sumber daya manusia .
d. Memperbaiki sisi mutu pelayanan terhadap kegiatan belajar mengajar yang berbasis TIK .
2. Masalah Eksternal
a. Pengkondisian yang ditopang dengan sarana dan prasarana yang berbasis TIK .
b. Mengadakan pelatihan terhadap tenaga pendidik akan kemampuan dan kemahiran akan
penguasaan media TIK .
c.
Peningkatan informasi tentang kemajuan dunia pendidikan dari media internet .
d. Pengenalan teknologi tepat guna
e. Menumbuhkan jiwa wirausaha dan meningkatkan motovasi melalui program Achivement
d. Pengenalan teknologi tepat guna
e. Menumbuhkan jiwa wirausaha dan meningkatkan motovasi melalui program Achivement
Motivation
Training (AMT)
f. Mengadakan kerja sama dengan pemerintah daerah maupun industri terkait lainnya.
f. Mengadakan kerja sama dengan pemerintah daerah maupun industri terkait lainnya.
BAB III
Penutup
A .Kesimpulan .
Komputer sebagai sarana interaktif dapat digunakan
sebagai alternative bentuk pembelajaran terprogram (Programmed Instruction)
yang dilandasi hukum akibat (Law of Effect). Dalam hukum akibat,
asumsi yang diyakini adalah tingkah laku yang didasari rasa senang
akan merangsang untuk dilakukan serta dikerjakan secara berulang-ulang (S-R).
Sangat banyak pakar pendidikan yang melakukan penelitian dan berkesimpulan ke
arah positifnya pemanfaatan komputer sebagai media bantu pembelajaran. Arnold
(1992) menyatakan para guru masih dihadapkan pada suatu ironi bahwa meskipun computer
merupakan media sangat potensial pada proses pembelajaran, akan tetapi masih
sedikit yang mau dan mampu menggunakannya. Ketidakmauan dan/atau ketidakmapuan
tersebut disebabkan berbagai factor, baik internal (diri guru sendiri) maupun
factor eksternal (fasilitas dan kebijakan).
B. Saran .
Poin penting yang diharapkan muncul dalam kesimpulan
yang ditarik adalah :
1.
Pembelajaran
berbasis TIK sudah saatnya mulai dikembangkan dan digunakan dalam proses
pembelajaran.
2.
Model
pembelajaran yang mendukung kepada pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK.
3.
Langkah-langkah
yang harus ditempuh dalam persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi
pembelajaran berbasis TIK.
4.
Kondisi
prasayarat yang harus tersedia agar proses pembelajaran berbasis TIK dapat
berjalan.
Daftar Pustaka
1. Rencana Stratetgis Departemen Pendidikan Nasional
2005-2009 .
2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Pedoman
Penyusunan Bahan Ajar, Jakarta, 2006
3. Asep
Zaenal Rahmat : Modul 2 Bahan Pelatihan TIK untuk Pendidikan Panduan bagi
Trainer “
Strategi Pembelajaran Berbasis
TIK “Pusat Teknologi Informasi
dan Komunikasi Pendidikan
Departemen Pendidikan Nasional 2008.
4. Prof. Dr.
Sulistyoweni Widanarko (BPMA) : “ E
Learning “ . Badan Penjaminan Mutu Akademik
Universitas Indonesia .
6 . Universitas Pendidikan
Indonesia : ‘ Pembelajaran Berbasis TIK “
pdf .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar